5 Wisata Religi Terpopuler di Kediri, Tempat Ziarah Favorit di Kota Santri

16 Mei 2024, 09:35 WIB
Petilasan Sri Aji Jayabaya /

JURNAL NGAWI - Jika berkunjung ke Kediri Jawa Timur sayang rasanya jika tidak mengunjungi tempat-tempat religi berikut ini. Selain menjadi tempat ibadah, atau menenangkan diri, deretan tempat wisata religi di Kediri ini menawarkan spot foto menarik yang menambah berkesan kunjungan kamun.

Kediri memiliki dua pemerintahan daerah yakni Kota Madya dan Kabupaten. Meski secara geografis daerah ini tidak terlalu luas, namun ada banyak kenangan indah di sini.

Ada banyak hal yang bisa Kamu bicarakan tentang Kediri Jawa Timur. Mulai dari sejarah kerajaan, kerajaan Singosari, Majapahit, dan Dhaha. Bicara kuliner khas yang dimiliki mula dari pecel Jalan Dhoho, sambal tumpang, hingga jajan oleh-oleh khas Tahu Takwa ata TAHU POO.

Kediri adalah salah satu daerah di Jawa Timur yang menjadi pusat pendidikan khususnya pendidikan agama. Ada banyak pondok pesantren besar yang ada disini seperti Pondok Pesantren Ploso, Pondok Pesantren Lirboyo, hingga Pondok Pesantren Sumbersari.

Keberadaan Bandara Internasional Dhoho akan menambah Kediri semakin dikenal masyarakat luas. Diprediksi akan banyak wisatawan, dan investor yang berdatangan ke daerah ini.

Kediri juga terkenal dengan kota pluralisme. Bagaimana tidak, agama, budaya yang berbeda-beda hidup aman dan damai berdampingan di Kota ini. Hal ini sudah terjadi seja dahulu kala, tak heran banyak tempat-tempat wisata Religi di Kediri yang terkenal tidak hanya wisata corak agama islam saja, melainkan katholik, khong hu chu, dan hindu ada di tempat ini.

Baca Juga:

Berikut 5 Wisata Religi di Kediri Paling Populer

1. Menara Asmaul Husna

Punya tinggi 99 meter dan terbuat dari kubah berlapis emas 60 kg, Menara Asmaul Husna merupakan salah satu menara masjid tertinggi di Indonesia.

Menariknya, ketinggian menara ini mengikuti jumlah Asmaul Husna yang ada 99. Tidak hanya itu, bentuknya juga dibuat menyerupai bangunan menara di Masjidil Haram Mekkah.

Menara Asmaul Husna terdiri dari 23 lantai dan memiliki 464 anak tangga. Dibangun mulai tahun 2000 dan selesai pada tahun 2003. Pada tahun 2009 menara ini diresmikan oleh Wapres Jusuf Kalla.

Adapun letaknya menara ini berada di Pondok Pesantren Wali Barokah Kelurahan Burengan Kota Kediri. Dari pusat kota jaraknya sekitar 10 kilometer.

Seluruh Kota Kediri akan terlihat jika Kamu berada di Menara Asmaul Husna ini. Bagaimana menarik bukan?

2. Makam Mbah Wasil Setono Gedong

Makam Syeh Sulaiman Syamsudin al-Wasil atau Mbah Wasil Setono Gedong salah satu wisata religi yang tidak pernah sepi pengunjung.

Setiap hari peziarah datang dan pergi dari berbagai kota tidak hanya dari dalam negeri saja, bahkan pengunjung ada yang dari beberapa negara seperti Malaysia dan Brunei Darussalam.

Makam Mbah Wasil terletak di pusat kota dekat Jalan Dhoho, Kota Kediri. Tempatnya sangat dekat dengan stasiun kereta Kota Kediri.

Makam Mbah Wasil terletak di kompleks Masjid Setono Gedong. Saat memasuki tempat ini, Anda akan melewati gerbang kecil dan tembok tebal.

Konon ini adalah pintu gerbang candi. Saat ini, pemerintah telah menetapkan Setono Gedong sebagai situs cagar budaya.

Setono Gedong awalnya merupakan tempat pemujaan umat Buddha pada masa kerajaan Kediri. Hal ini terbantu dengan adanya tempat patung. Kemungkinan Mbah Wasil datang ke Kediri pada masa pemerintahan kerajaan Sri Aji Joyoboyo pada abad ke-10 atau ke-11 Masehi.

Syekh Wasil Syamsudin dikenal masyarakat dari Istanbul, Turki. Masyarakat memberi gelar Pangeran Mekkah. Dipanggil mbah Wasil karena Syeh Syamsudin sering memberi petuah atau wasilah.

Selain makam Mbah Wasil, wisata religi Setono Gedong juga menghadirkan makam tokoh-tokoh besar lainnya, antara lain makam Wali Akbar, Pangeran Sumende, Sunan Bagus, Sunan Bakul Kabul, Kembang Sosronegoro, Mbah Fatimah dan Amangkurat.

3. Gua Maria Puhsarang

Gua Bunda Maria Puhsarang adalah tempat ibadah umat katholik di Kediri Jawa Timur. Lokasinya berada di Desa Pohsarang, Kecamatan Semen Kabupaten Kediri.

Gua ini terletak di lereng gunung Wilis berada di ketinggian 400 meter di atas permukaan laut.

Menariknya, tidak hanya umat katolik saja yang sering berkunjung di Gua Maria Puhsarang ini. Beberapa pengunjung juga datang kesini untuk melihat keindahan wisata di Kediri.

4. Gereja Merah

Gereja Merah adalah bangunan kolonial Belanda. Terletak di Jalan PPK Slamet Kota Kediri.

Gereja Merah Immanuel atau Gereja Protestan Indonesia Barat (GPIB) juga memiliki sebuah Alkitab tua dari tahun 1867. Gereja bercat merah ini sangat kental dengan arsitektur bangunan Eropa. Gereja ini juga berada di kawasan cagar budaya Kota Kediri.

Awalnya, saat dibangun pada 21 Desember 1904, gereja ini berwarna putih. Namun, pada tahun 1969 warnanya diubah menjadi merah dan tetap demikian hingga saat ini. Gereja ini merupakan gereja tertua di kota Kedir. Di sinilah pemerintah Hindia Belanda mengajarkan agama Protestan di Kediri.

Gereja ini mempertahankan semua perabotan indah seperti aslinya dibangun. Di bawahnya terdapat jendela, mimbar, dan tangga yang semuanya masih sangat etnik dan kuno.

Alkitab Belanda kuno, yang ditulis pada bulan September 1867, saat ini disimpan dengan rapi di dalam kotak kaca sebagai warisan budaya. Selain gereja merah, ada empat bangunan terdaftar lainnya di kawasan tersebut.

Di sebelah selatan gereja adalah rumah tua kolonel (Purn) Soerachmad. Kolonel (Purn) Soerachmad tercatat sebagai komandan brigade S (Soerachmat) di Kediri dan pelopor berdirinya komando militer Indonesia.

Di sebelah rumah tua itu adalah Wisma Polres Kediri Kota, yang juga diduga kuat sebagai cagar budaya. Bersamaan dengan itu, 10 meter dari rumah berdiri kantor polisi kota Kediri, yang juga merupakan cagar budaya.

5. Petilasan Sri Aji Joyoboyo

Petilasan Sri Aji Joyoboyo terletak di Desa Menang, Kecamatan Pagu, Kabupaten Kediri. Jika dari pusat Kota Kediri sekitar 15 kilometer ke arah timur.

Situs ini dipercaya sebagai tempat moksa Prabu Sri Aji Jayabaya yang terkenal sebagai Raja Kediri di abad 12. Selain itu, ramalan Jongko Joyoboyo masih mashur hingga saat ini.

Selain ziarah, ada beberapa situs menarik di sekitar Petilasan Sri Aji Jayabaya, seperti Sendang Tirto Kamandanu, Palinggihan Mpu Bharada, dan juga Arca Totok Kerot.

Banyak pengunjung yang melakukan ziarah di situs ini dan puncak ritual di Pamuksan tanggal 1 Suro dengan ribuan pengunjung dari berbagai daerah untuk prosesi ritual.

Sosok Prabu Joyoboyo memang mengundang kekaguman. Ini pula yang jadi alasan, mengapa wisatawan banyak yang datang ke petilasannya. Termasuk ke Sendang Tirta Kamandanu. Sendang ini dulunya kolam dengan sumber air alami yang memiliki banyak fungsi, salah satunya menambah kekuatan lahir dan batin manusia.

Tanggal 26 April 1980, sendang ini mulai dipugar. Karena tempat ini dianggap sebagai bagian tak terpisah dari petilasan Sang Prabu. Desain barunya. Sendang ini menjadi kawasan taman segi empat berukuran 1.016 meter persegi.

Bangunan utama, kolam pemandian yang airnya selalu mengalir melalui tiga tingkatan. Yaitu sumber, tempat penampungan, dan kolam pemandian. Kolam ini dilengkapi dengan Arca Syiwa Harihara (perdamaian) dan Ganesha. Selain itu, tempat ganti pakaian, gapura, tempat mengambil air, dan pagar. Sedang bangunan pelengkap terdiri dari halaman, gapura utama (Kori Agung dan Candi Bentar), dan pagar dengan patung dewa di masing-masing sudut . Masing-masing Bathara Wisnu, Brahma, Bayu, dan Indra.

Jadi itulah 5 rekomendasi Wisata Religi di Kediri Jawa Timur paling populer di abad ini.***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Tags

Terkini

Terpopuler