JURNAL NGAWI - Sekretaris DPC PDI Perjuangan Trenggalek, Doding Rahmadi, mengaku tidak terlalu memikirkan munculnya relawan Bumbung Kosong di Kabupaten Trenggalek.
Doding tetap optimis bahwa pasangan calon yang diusung oleh PDI Perjuangan bersama seluruh partai politik di Trenggalek, Mochamad Nur Arifin dan Syah Muhammad Natanegara, akan memenangkan Pilkada Trenggalek 2024 dengan perolehan suara minimal 85 persen.
Keyakinan Doding bukan tanpa alasan. Pasangan inkumben bupati dan wakil bupati tersebut diusung oleh seluruh partai politik parlemen dan beberapa partai politik non-parlemen di Trenggalek.
Dengan dukungan penuh dari berbagai partai politik, Doding melihat pasangan Mas Ipin – Mas Syah memiliki modal yang kuat untuk menghadapi pemilihan bupati dan wakil bupati tersebut.
"Harapan kita menang 100 persen. Kalau tidak bisa 100 persen, minimal 85 persen. Menurut perhitungan kami, Bumbung Kosong maksimal mendapatkan 13 persen," ujar Doding, Sabtu (14/9/2024).
Tidak hanya dukungan politik yang menjadi alasan optimisme Doding, pasangan Ipin-Syah juga mendapatkan apresiasi yang besar dari masyarakat atas prestasi-prestasi yang telah dicapai selama masa pemerintahannya.
Hal ini terlihat dari hasil survei PDI Perjuangan dan partai politik koalisi lainnya yang menunjukkan popularitas dan elektabilitas yang tinggi untuk pasangan pemimpin muda tersebut.
"Kalaupun menang Bumbung Kosong dan Bupati Trenggalek harus diisi oleh Penjabat (PJ) bupati, kita akan menghadapi banyak kerugian, terutama di bidang penganggaran," kata Doding, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Trenggalek sementara.
Salah satu kerugian yang dimaksud adalah pemotongan anggaran untuk pelaksanaan Pilkada ulang. Doding menjelaskan bahwa anggaran yang diperlukan untuk setiap Pilkada bisa mencapai Rp 60 miliar hingga Rp 80 miliar.