JURNAL NGAWI - Kawasan Sunan Ampel di Surabaya menjadi magnet bagi wisatawan lokal maupun mancanegara dengan pesona budaya Arab yang kental dan sejarah religi yang mendalam.
Terletak di salah satu kampung Arab tertua di Indonesia, kawasan ini tidak hanya dikenal sebagai pusat perdagangan dan kuliner khas Timur Tengah, tetapi juga menyimpan sejumlah bangunan bersejarah yang menjadi saksi bisu perjalanan Islam di Pulau Jawa.
Sejarah dan Keindahan Kawasan
Masjid Agung Sunan Ampel, yang dibangun pada abad ke-15, menjadi salah satu daya tarik utama. Masjid tertua di Indonesia ini memancarkan arsitektur klasik Islam dengan pengaruh budaya lokal yang kental.
Dikelilingi oleh lima gapura yang melambangkan moh limo (pantangan lima hal), masjid ini tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga destinasi ziarah bagi umat Muslim dari seluruh Indonesia dan mancanegara.
- Baca Juga: 2 Stasiun Dekat Makam Sunan Ampel yang Perlu Diketahui Peziarah Untuk Wisata Religi
- Baca Juga: Makam Sunan Bungkul: Rekomendasi Wisata Religi Terpopuler di Surabaya
Ziarah dan Tradisi Ramadan
Khususnya saat bulan Ramadan tiba, kunjungan ke kawasan ini meningkat signifikan. Malam ganjil di bulan suci tersebut menjadi momen puncak, di mana area sekitar Masjid Agung dipadati oleh peziarah yang melakukan ibadah salat dan zikir serta berziarah ke makam Sunan Ampel.
Tradisi ziarah ini telah menjadi bagian dari kehidupan keagamaan masyarakat Jawa Timur, menarik minat peziarah dari berbagai negara seperti Belanda, China, Prancis, hingga Jepang.
Kuliner Khas Timur Tengah
Selain aspek spiritualnya, Kawasan Sunan Ampel juga dikenal dengan kekayaan kuliner ala Timur Tengah. Berbagai restoran dan kedai seperti Noor Ayloa Resto, Yaman Kuliner, Nasi Kebuli Hj. Umaiyah, dan Deelish Kebab menyajikan hidangan autentik yang menggugah selera.