Network
/photo/2024/01/11/171064287.jpg)
JURNAL NGAWI - Setelah melalui proses persetujuan pekan lalu dan peluncuran perdagangan Exchange-Traded Fund (ETF) Bitcoin spot, pasar kripto mengalami kejutan yang tidak diharapkan. Harga Bitcoin (BTC) kini kembali ke level US$41.000, mencatatkan penurunan signifikan sejak 3 Januari 2024.
Pada minggu sebelumnya, ketika 10 ETF Bitcoin spot pertama kali diperdagangkan, harga BTC meraih puncak hingga mendekati US$49.000. Namun, dalam 24 jam terakhir, BTC mengalami penurunan drastis sebesar -3,7%, turun dari US$42.575 menjadi US$41.000. Dengan demikian, mata uang kripto terbesar di dunia ini telah merosot -16,3% dari titik tertingginya pada 11 Januari 2024.
Penurunan tajam ini mengejutkan sebagian besar pelaku pasar kripto, terutama setelah optimisme awal terkait perdagangan ETF Bitcoin spot. Kecewa dengan kinerja BTC, para investor kini mencari pemahaman lebih lanjut terkait penyebab penurunan ini.
Meskipun ada faktor volatilitas intrinsik dalam pasar kripto, beberapa analis mengaitkan penurunan ini dengan adanya kekhawatiran global terkait ketidakpastian ekonomi dan gejolak geopolitik yang sedang berlangsung.
Baca Juga: Mengungkap Misteri Trading dengan RSI: Panduan Lengkap Penggunaan Indicator RSI
Menyikapi penurunan ini, para investor dan pelaku pasar kini menantikan langkah-langkah berikutnya dari Bitcoin. Sejumlah analis memproyeksikan kemungkinan adanya aksi koreksi lebih lanjut, sementara yang lain tetap optimis bahwa BTC akan kembali menguat.
Saat pasar kripto terus mengalami fluktuasi, para pengamat ekonomi dan investor diharapkan tetap waspada terhadap perkembangan terkini. Sementara itu, pelaku pasar di seluruh dunia bersiap untuk menyesuaikan strategi investasi mereka mengikuti dinamika pasar yang terus berubah. Tetap pantau perkembangan lebih lanjut di sektor kripto untuk mendapatkan wawasan yang lebih mendalam***
