Network
JURNAL NGAWI - Populasi ibis jambul melonjak 1.000 kali lipat selama empat dekade terakhir. Ibis spesies yang pernah berada di ambang kepunahan di China kini bangkit kembali.
Ada lebih dari 7.000 burung seperti itu di seluruh dunia pada akhir tahun 2020, naik dari hanya tujuh ketika spesies itu ditemukan kembali jauh di Gunung Qinling di provinsi Shaanxi, China barat laut 40 tahun yang lalu.
Baca Juga: Taiwan Mengkonfirmasi Tujuh Kasus Omicron Baru, Sehingga Total Menjadi 12 Kasus
Li Changming, seorang pejabat di biro pengelolaan Cagar Alam Nasional Hanzhong Crested Ibis, Provinsi Shaanxi, memperkenalkan bahwa biro tersebut telah membanjiri dan memelihara sawah seluas 1.500 mu (100 hektar) di 11 desa yang sering dikunjungi burung-burung tersebut. dari akhir November.
Li mengatakan, mereka akan menanam 3.000 kilogram loach di ladang ini, untuk memastikan ibis jambul dapat hidup selama musim dingin dan selanjutnya memastikan keberhasilan perkembangbiakan spesies tersebut.
Baca Juga: Dampak Covid, Pertandingan Manchester United vs Brentford Ditunda
Insinyur senior Zhang Yueming dari biro mencatat bahwa ibis jambul adalah spesies yang menunjukkan kondisi lingkungan ekologis yang lebih luas, sehingga perlindungan spesies sangat penting untuk perlindungan seluruh ekosistem lokal.
Berkat upaya bertahun-tahun, distribusi ibis jambul terus diperluas dari Shaanxi ke banyak provinsi lain di seluruh negeri. Sampai saat ini, tujuh basis pengembangbiakan buatan telah dibangun untuk spesies ini di seluruh China, dan populasi liar telah diamati di provinsi Zhejiang dan Henan.
Pada bulan Maret tahun ini, gambar burung itu ditangkap di daerah Fuxian, Yan'an, Provinsi Shaanxi oleh para penggemar fotografi, yang berarti bahwa habitat spesies itu sekali lagi berhasil diperluas hingga lebih dari 160 kilometer ke arah utara.***
