JURNAL NGAWI - Pengamat politik dari Universitas Airlangga (Unair), Fahrul Muzaqqi, menyatakan bahwa Bayu Airlangga akan menjadi lawan seimbang bagi bakal calon wali kota Eri Cahyadi pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024.
"Di daerah besar itu ada kecenderungan minimnya penantang yang potensial, munculnya Bayu Airlangga bisa menjadi opsi bagi masyarakat, selain petahana Eri Cahyadi," ujar Fahrul dalam keterangan yang diterima di Surabaya.
Fahrul menjelaskan ada beberapa faktor yang membuat Bayu diperhitungkan dalam kontestasi Pilkada Surabaya.
Pertama, Bayu adalah kader Golkar, salah satu partai politik di dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM), yang mendukung pasangan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka pada Pilpres 2024.
Kemenangan Prabowo-Gibran di Pilpres 2024 menjadi momentum bagi Bayu untuk menyaingi petahana Eri Cahyadi dari PDI Perjuangan.
- Baca Juga: Bayu Airlangga, Ketua DPD Projo Jatim, Resmi Mendaftar Bakal Calon Wali Kota Surabaya Melalui PSI
- Baca Juga: Eri Cahyadi Terima Surat Tugas dari PDIP untuk Pilwali Surabaya 2024
Kedua, Bayu juga menjabat sebagai Ketua Projo Jawa Timur, barisan relawan Presiden Joko Widodo.
Ketiga, Bayu adalah menantu Gubernur Jawa Timur periode 2009-2019 Soekarwo atau Pakde Karwo, yang masih memiliki loyalis dan bisa dijadikan kekuatan mesin politik.
Fahrul menyebut bahwa munculnya nama Bayu memberikan warna baru pada peta persaingan Pilkada Surabaya.
"Momentum konstelasi pilpres yang akan terbawa di level pilkada, Bayu sebagai salah satu ketua elemen Projo yang turut memenangkan Prabowo-Gibran di Surabaya dan secara luas di Jawa Timur bisa mengambil momentum ini," ujarnya.