Pengamat Politik Ungkap: Duet Kiai Marzuki dan Risma Terlalu Dipaksakan untuk Pilgub Jatim 2024

- 18 Juni 2024, 12:51 WIB
Kh marzuki mustamar dan tri rismaharini
Kh marzuki mustamar dan tri rismaharini /Jurnal ngawi/

JURNAL NGAWI - Dalam menyikapi momentum Pilgub Jawa Timur 2024, spekulasi seputar kemungkinan pasangan Kiai Marzuki Mustamar dan Mensos Tri Rismaharini (Risma) sebagai calon gubernur dan wakil gubernur mulai memunculkan berbagai pandangan dari kalangan pengamat politik. Namun, pandangan kritis pun turut mengemuka.

Syaiful Huda, Wasekjen PKB, sebelumnya telah mengindikasikan ketertarikan partainya terhadap potensi pasangan tersebut, mengingat momentum politik yang semakin menguat menjelang pemilihan.

Namun, Fahrul Muzaqqi dari Universitas Airlangga (Unair), seorang pengamat politik ternama, menilai bahwa upaya untuk menggalang duet antara Kiai Marzuki dan Risma terlalu terburu-buru dan mungkin terlalu dipaksakan.

"Segala kemungkinan dalam politik bisa saja terjadi, termasuk duet Kiai Marzuki-Risma. Namun, saya menangkap kesan agak dipaksakan ya," ujar Fahrul dalam komentarnya Dilansir oleh detikJatim.

Fahrul mengemukakan beberapa alasan yang mendukung pandangannya tersebut. Salah satunya adalah perbedaan latar belakang politik dan elektabilitas antara kedua tokoh tersebut.

Kiai Marzuki, meskipun dikenal sebagai ulama terkemuka di kalangan Nahdliyin, belum teruji dalam kancah politik seperti Pilgub atau Pileg.

"Posisi Kiai Marzuki dalam politik belum teruji secara langsung dalam konteks pemilihan langsung seperti ini. Hal ini bisa menimbulkan potensi pertanyaan dari kalangan akar rumput," jelas Fahrul.

Selain itu, dalam dinamika politik Jawa Timur, Fahrul juga menyoroti perbedaan dalam posisi kursi partai antara PKB dan PDIP. PKB, yang memimpin dalam perolehan kursi di Jatim, tengah mempertimbangkan strategi dengan mengusung kader dari partai lain, seperti Risma yang merupakan kader PDIP.

"Penempatan Risma sebagai wakil dari Kiai Marzuki mungkin juga akan menimbulkan dilema di kalangan masyarakat, mengingat perbedaan elektabilitas yang cukup signifikan antara keduanya," tambahnya.

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah