Siswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun Meninggal Dunia, Diduga Akibat Kekerasan

- 27 Juni 2024, 19:47 WIB
Ilustrasi kekerasan
Ilustrasi kekerasan /Hafidz muhammad reza/jurnal ngawi

JURNAL NGAWI - Seorang siswa SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun berinisial GPN (16) meninggal dunia pada Rabu, 12 Juni 2024.

Kematian siswa kelas X tersebut menimbulkan dugaan adanya kekerasan, terutama karena GPN diketahui dalam kondisi sehat saat pulang ke Ngawi dua minggu sebelumnya. Keluarga GPN menganggap kematiannya janggal dan meminta penjelasan lebih lanjut.

Menanggapi dugaan tersebut, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Timur, Aries Agung Paewai, menyatakan bahwa tidak ada indikasi kekerasan dalam kasus ini.

Berdasarkan rekam medis dari RS Widodo Ngawi yang dilaporkan oleh Kepala SMAN 3 Taruna Angkasa Madiun, Aries menyebutkan bahwa GPN meninggal karena infeksi paru-paru dan saluran kencing yang berdampak ke otak.

"Sementara untuk kekerasan fisik dari laporan yang saya terima tidak ada. Hasil rontgen juga menyatakan dada ada bronkitis, kepala normal,” ujar Aries pada Kamis, 27 Juni 2024.

Untuk memastikan penyebab kematian GPN, Aries menyatakan bahwa Tim Kasatreskrim Polresta Madiun telah melakukan konfirmasi ke keluarga, sekolah, dan pihak rumah sakit.

"Dari hasil rekam medis yang dipegang Kasatreskrim ini yang membuat kami menyangkal adanya kekerasan di sekolah terhadap ananda GPN. Dan hasil ini juga dibacakan di depan orangtua almarhum bahwa memang meninggalnya ananda karena sakit infeksi paru," tambahnya.

Kronologi Kematian

Aries mengungkapkan bahwa GPN masih sempat mengikuti kegiatan persiapan class meeting di sekolahnya sebelum meninggal dunia.

GPN mengikuti latihan menari untuk persiapan tampil. Namun, pada Sabtu, 8 Juni 2024, GPN mulai mengeluhkan kondisi tubuhnya.

"Sekitar pukul 19.30 WIB, almarhum mengeluhkan pusing dan demam. Oleh pengasuh dan temannya dibawa ke UKS di bawah pengawasan perawat jaga malam," ujar Aries. Sayangnya, kondisi GPN semakin memburuk. GPN kemudian dibawa ke UGD RS Sogaten Kota Madiun.

Meskipun telah mendapatkan perawatan, kondisi GPN tidak menunjukkan perkembangan. Akhirnya, keluarga GPN membawanya ke RS Widodo Ngawi dan masuk ke ruang ICU. Namun, nyawanya tidak tertolong dan GPN meninggal dunia pada Rabu, 12 Juni 2024.

Perkembangan terbaru mengenai kasus ini masih akan terus dipantau, terutama untuk memastikan bahwa tidak ada kekerasan yang terjadi pada GPN di sekolah.***

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah