Simak Cara Mencegah Penyakit Cacar Monyet, Perhatikan Gejala Monkeypox Pada Manusia

21 Agustus 2022, 17:23 WIB
Ilustrasi cacar monyet. Andrew Noymer mengungkap beberapa saran kesehatan terkait tindakan pencegahan virus cacar monyet, termasuk dengan penyemprotan disinfektan. /Pixabay/TheDigitalArtist

JURNAL NGAWI - Cacar Monyet atau biasa disebut monkeypox adalah penyakit infeksi virus yang disebabkan oleh virus langka dari hewan (virus zoonosis).

Transmisi virus cacar monyet diketahui melalui gigitan oleh hewan liar seperti tupai. Akan tetapi peneliti menemukan bahwa virus ini juga menginfeksi monyet-monyet yang sedang mereka teliti.

Cacar monyet pertama kali ditemukan pada tahun 1958 di sebuah labolatorium milik sebuah lembaga kesehatan yang bertujuan untuk melakukan penelitian.

Baca Juga: Review Game Android Dragonspear EX, Game SideScrolling Dengan Grafis Menarik Style Anime

Di labolatorium banyak monyet yang sengaja dipelihara, penyakit ini ditemukan ketika monyet-monyet yang dipelihara mengalami wabah cacar.

Kemudian kasus cacar monyet pertama yang menyerang manusia terjadi di Kongo Afika Selatan pada tahun 1970.

Oleh karena itu virus ini disebut sebagai cacar monyet. Monyet merupakan inang utama dari virus ini.

Bagaimana cacar monyet dari hewan bisa tertular ke manusia ?

Baca Juga: 5 Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet, Kenali Agar Tak Salah Identifikasi Awal

Penularan monkeypox dari hewan ke manusia dapat melalui gigitan, kontak langsung dengan cairan atau kulit hewan, kontak langsung dengan permukaan benda yang telah terkontaminasi virus zoonosis.

Penularan dari manusia ke manusia memiliki kemungkinan yang kecil.

Penularan penyakit ini melalui kontak langsung dengan penderita monkeypox, bisa dari percikan air liur saat batuk, luka di kulit, cairan tubuh, atau sentuhan langsung dengan permukaan kulit yang terkontaminasi virus monkeypox.

Kebanyakan penularan dari manusia ke manusia dapat terjadi melalui air liur atau droplet yang berasal dari saluran pernafasan orang yang terinveksi virus monkeypox.

Baca Juga: Kronologi Kecelakaan Hermanto Dardak di Pekalongan, Ayahanda Emil Dardak Wagub Jatim

Gejala awal penyakit monkeypox ini ditandai dengan memunculkan gejala mirip seperti flu.

Menurut WHO, gejala monkeypox dibagi menjadi 2 periode, yaitu periode invasi dan erupsi kulit.

Periode Invasi terjadi pada seseorang dalam kurun waktu 0-5 hari setelah terinveksi virus untuk pertama kali.

Gejalanya biasanya berupa demam, sakit kepala, limfadenofati (pembengkakan kelenjar getah bening), sakit punggung, nyeri otot, dan tubuh terasa lemas.

Baca Juga: Jackson F Tiago Undur Diri dari Persis Solo Pasca Persembahkan 3 Poin Pertama di Pekan ke 5 Liga 1 Indonesia

Periode erupsi kulit ini terjadi setelah 1-3 hari setelah demam muncul. Gejala utama yang tampak adalah munculnya ruam kulit.

Pembentukan ruam pada kulit biasanya diawali dengan bintik bintik yang perlahan menjadivesikel atau lenting, yaitu lepuhan kulit yang berisi cairan.

Perkembangan dari bintik hingga menjadi keropeng kulit pada umumnya terjadi dalam kurun waktu 10 hari. Dalam waktu 3 minggu, ruam akan mengering dan mengelupas dengan sendirinya.

Sejauh ini indonesia masih belum menemukan obat khusus untuk penyakit monkeypox. Akan tetapi tenanag saja, meskipun belum ditemukan obatnya. Kamu dapat melakukan langkah awal guna mencegah terjangkit penyakit monkeypox.

Baca Juga: Bacaan Doa Sesudah Sholat Dhuha, Lengkap Arab, Latin, dan Artinya

Salah satu cara mencegahnya adalah melakukan vaksinasi cacar(Jynneos), vaksinasi ini 85% efektif untuk mencega penyakit monkeypox.

Beberapa hal lain yang dapat kamu lakukan untuk mencegah monkeypox diantaranya :

- Menghindari kontak langsung dengan tikus, primata, atau hewan liar lainnya yang mungkin terpapar virus (termasuk kontak dengan hewan yang mati di daerah terinfeksi).

- Menghindari kontak dengan benda apa pun, seperti tempat tidur, yang pernah disinggahi oleh hewan yang sakit.

- Tidak makan daging hewan liar yang tidak dimasak dengan baik.

- Menjauhkan diri sebisa mungkin dari pasien yang terinfeksi.

- Bagi petugas medis, gunakanlah masker dan sarung tangan saat menangani orang yang sakit.

Bagi kamu yang mengalami gejala penyakit monkeypox. Alangkah baiknya jika kamu menjaga daya tahan tubuh untuk melawan infeksi.

Baca Juga: Moto GP 2022: Marc Marquez Kembali, Tak Perlu Menungu Pulih Untuk Musim Ini

Tindakan ini tidak dapat menghentikan infeksi virus, akan tetapi dapat digunakan untuk melawan infeksi sehingga penyakit tidak menjadi terlalu parah.

Selama mengalami gejala kamu dianjurkan untuk memperbanyak istirahat dan mencukupi kebutuhan cairan serta nutrisi.

Disarankan agar kamu juga melakukan karantina dan membatasi kontak fisik dengan orang disekitar.

Apabila kamu bingung atau mengalami gejala monkeypox, solusi yang terbaik yaitu konsultasikan dengan dokter terkait. Semoga bermanfaat***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Tags

Terkini

Terpopuler