Euro Turun 0,3 Persen ke Titik Terendah Sejak Juli 2020, Dampak Covid hingga Iklim Ekonomi Jerman Memburuk

- 24 November 2021, 19:17 WIB
Ilustrasi Mata Uang Kripto
Ilustrasi Mata Uang Kripto /Reuters

JURNAL NGAWI - Euro jatuh pada Rabu setelah survei menunjukkan moral bisnis Jerman memburuk pada November, sementara lira Turki tetap di bawah tekanan karena Presiden Tayyip Erdogan mempertahankan penurunan suku bunga meskipun inflasi melonjak.

Sentimen bisnis Jerman memburuk untuk bulan kelima karena tantangan pasokan di bidang manufaktur dan lonjakan infeksi virus corona mengaburkan prospek pertumbuhan ekonomi terbesar Eropa. Institut Ifo mengatakan indeks iklim bisnisnya turun menjadi 96,5 dari 97,7 pada Oktober.

Euro turun 0,3% ke level terendah sejak awal Juli 2020 di US$1,1205. "Ekspektasi bisnis yang turun karena kasus COVID berisiko meningkatkan level pembatasan Jerman mendukung penurunan EUR yang sedang berlangsung, cari pengujian di 1,1200/1,1190," kata Jeremy Stretch, kepala strategi G10 FX di CIBC.

Baca Juga: SMS Bantuan Rp 100 Juta dari BPJS? Cek Faktanya

Lira Turki bertahan di dekat level terendah sepanjang masa di 13,45, menyentuh pada hari Selasa ketika jatuh sekitar 15 persen pada hari setelah Erdogan mempertahankan penurunan suku bunga baru-baru ini. Pada perdagangan sebelumnya, lira melemah sejauh 13,15 terhadap dolar sebelum kembali ke 12,55.

Mata uang telah mencapai rekor terendah dalam 11 sesi berturut-turut. Meskipun Erdogan membela kebijakan moneter bank sentral, ada kritik luas dari mereka yang menyerukan tindakan untuk membalikkan penurunan mata uang.

“Setelah beberapa kali pergantian personel di bank sentral, Recep Erdogan kini telah menemukan kepala bank sentral yang mematuhi dan menurunkan suku bunga sesuai keinginan. Mengingat tingginya inflasi di atas 20 persen, pendekatan ini agak tidak lazim,” kata Moritz Paysen, FX pedagang di Berenberg.

Baca Juga: PPKM Diperpanjang, Ternyata ini Faktor Penerapan Level Naik atau Tidak Pada Daerah

Indeks dolar AS menyentuh tertinggi baru pada hari Rabu di 96,666 menjelang risalah pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal Reserve (FOMC) November dan setelah lonjakan yang mengikuti pencalonan kembali ketua Fed Jerome Powell.

Halaman:

Editor: Zayyim Multazam Sukri

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah