Network
JURNAL NGAWI - Sinyal Stochastic, sebuah alat analisis teknis yang sering digunakan oleh para trader di pasar keuangan, telah menjadi bagian penting dalam strategi trading mereka.
Metode ini memiliki reputasi sebagai salah satu pendekatan yang efektif untuk mengidentifikasi pembalikan tren harga. Namun, bagaimana sebenarnya cara menggunakan sinyal Stochastic ini dengan tepat?
Stochastic Oscillator, yang dikembangkan oleh George C. Lane pada akhir 1950-an, adalah indikator momentum yang membandingkan harga penutupan saat ini dengan kisaran harga selama periode waktu tertentu.
Ini menghasilkan nilai antara 0 dan 100, menunjukkan di mana harga penutupan saat ini berada dalam kisaran harga yang telah diamati.
Pada umumnya, ketika harga mendekati batas atas kisaran, dianggap overbought, sementara dekat dengan batas bawah kisaran dianggap oversold.
Baca Juga: Tips Pemula Cara Mulai Trading Modal 150 Ribu Hingga Profit 1.5 Juta per Hari
Baca Juga: Cara Investasi Trading Crypto Modal 300 Ribu Bisa Profit 10 Juta ! Simak Caranya
Cara Menggunakan Sinyal Stochastic:
-
Menentukan Pembalikan Arah (Reversal): Salah satu cara utama untuk menggunakan Stochastic adalah untuk mengidentifikasi pembalikan tren. Ketika Stochastic mencapai level overbought (di atas 80), dan kemudian melintas ke bawah dari level tersebut, ini dapat dianggap sebagai sinyal untuk menjual. Sebaliknya, ketika Stochastic mencapai level oversold (di bawah 20), dan kemudian melintas ke atas dari level tersebut, ini dapat dianggap sebagai sinyal untuk membeli.
