Network
JURNAL NGAWI - November 2021. Bisa tertawa, terhibur merupakan kebahagiaan tersendiri. Untuk membuat tertawa dan mendapatkan hiburan seseorang bisa dengan lawakan atau juga membaca kata kata lucu yang ada di media apalagi kata-katanya memakai bahasa khas daerahnya sendiri.
Di zaman serba handphone pintar seperti sekarang, banyak para pengguna handphone mengutarakan perasaannya lewat tulisan di media sosialnya.
Beberapa kata-kata lucu yang sering dipakai untuk mengungkapkan perasaan pemakai medsos, diantarnya;
Jenenge urip mesti akeh cobaan, yen akeh saweran kui jenenge dangdutan.
(Namanya hidup pasti banyak cobaan, kalau banyak saweran itu namanya dangdutan.)
Nek ngomong ojo dhuwur-dhuwur, mengko lambemu iso kesampluk pesawat.
(Kalau ngomong jangan tinggi-tinggi, nanti mulutmu bisa ketabrak pesawat)
Wong lemu kui, dudu kakean mangan, tapi program diete sing gagal.
(Orang gemuk itu, bukan kebanyakan makan, tapi program dietnya gagal.)
Aku ra butuh peta utowo gps, nek karo koe aku wes yakin kudu neng endi.
(Aku enggak butuh peta atau GPS, kalau sama kamu aku udah yakin harus pergi ke mana.)
Asline aku yo kudu nangis tapi wedi ngko umbelku metu.
(Aslinya aku ingin nangis tapi takut nanti ingusku keluar.)
Urip dipaido, mati ditangisi, waras dilarani.
(Hidup dikomentarin, mati ditangisin, sehat disakitin.)
Semua akan mumet pada waktunya.
(Semua akan pusing pada waktunya.)
Anda butuh uang? Mreneo, ayo nangis bareng.
(Anda butuh uang? Sini, nangis bareng.)
Ora ketemu sesasi rasane koyo 30 dino.
(Tidak ketemu satu bulan rasanya seperti 30 hari.)
