JURNAL NGAWI - Berdasarkan data terbaru dari Berita Resmi Statistik (BPS) Jawa Timur, produksi beras di provinsi ini pada tahun 2023 diperkirakan mencapai angka yang mengesankan, mencapai 5,54 juta ton.
Meskipun luas panen padi mengalami penurunan, produksi beras untuk konsumsi penduduk tetap meningkat, menciptakan tren yang menarik di sektor pertanian.
Menurut BPS Jawa Timur, luas panen padi pada 2023 diperkirakan sekitar 1,68 juta hektare, mengalami penurunan sebanyak 0,45 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Namun, produksi padi meningkat menjadi 9,59 juta ton GKG, mencatat kenaikan sebesar 0,68 persen. Fenomena ini menunjukkan efisiensi yang tinggi dalam produksi padi di Jawa Timur
Berdasarkan Survei KSA, puncak panen padi pada tahun 2023 terjadi pada bulan Maret, mencapai 0,37 juta hektare. Meskipun terjadi penurunan sekitar 7,21 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya, total luas panen padi pada 2023 tetap cukup mengesankan.
Baca Juga: Jokowi Segera Tentukan Harga Gabah Usai Kunjungi Panen Raya di Ngawi
Baca Juga: 5 Varietas Benih Padi Unggul Dijamin Hasil Panen Memuaskan
Kabupaten Lamongan, Kabupaten Ngawi, dan Kabupaten Bojonegoro menunjukkan kontribusi tertinggi dalam produksi padi di Jawa Timur pada tahun 2023. Di sisi lain, tiga kabupaten/kota dengan produksi padi terendah adalah Kota Surabaya, Kota Pasuruan, dan Kota Kediri.
Terjadi penurunan produksi padi yang cukup besar pada 2023 di beberapa wilayah sentra produksi padi seperti Kabupaten Lamongan, Kabupaten Banyuwangi, dan Kabupaten Ngawi. Sementara itu, beberapa kabupaten/kota seperti Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ponorogo, dan Kabupaten Mojokerto mengalami peningkatan produksi yang signifikan.
Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi penduduk, produksi beras pada tahun 2023 diperkirakan mencapai 5,54 juta ton. Angka ini mencatat peningkatan sebesar 0,68 persen dibandingkan dengan produksi beras pada tahun 2022.