Makam Mbah Hamid Jadi Pusat Wisata Religi Terpopuler Di Pasuruan, Simak Faktanya

- 27 Mei 2024, 13:56 WIB
 makam KH Abdul Hamid atau Mbah Hamid yang terletak di kompleks pemakaman Masjid Jami' Al-Anwar, Kota Pasuruan.
makam KH Abdul Hamid atau Mbah Hamid yang terletak di kompleks pemakaman Masjid Jami' Al-Anwar, Kota Pasuruan. /Jurnal ngawi/

JURNAL NGAWI - Makam KH Abdul Hamid, atau yang lebih dikenal sebagai Mbah Hamid, yang terletak di Jalan KH Wahid Hasyim, tepatnya di belakang Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan, telah menjadi pusat perhatian bagi para peziarah dari berbagai penjuru daerah.

Keberadaannya di jantung kota membuat lokasi ini semakin mudah diakses dan menarik banyak pengunjung yang ingin berziarah.

Banyak pengunjung yang datang tidak hanya untuk berziarah, tetapi juga untuk mengabadikan momen di depan masjid dan area alun-alun kota sebelum atau sesudah berziarah. Area ini menjadi spot favorit untuk berfoto dan menikmati suasana religius kota Pasuruan.

Ada beberapa tata tertib yang harus dipatuhi oleh para peziarah saat berkunjung ke makam Mbah Hamid.

Salah satunya adalah larangan masuk bagi peziarah 10 menit sebelum pelaksanaan shalat berjamaah, dan mereka yang sudah berada di dalam makam diharuskan keluar 5 menit sebelum shalat dimulai. Setelah pelaksanaan shalat, para peziarah diizinkan masuk kembali.

Kiai Hambali Makhtum, seorang pengunjung asal Pragaan, Sumenep, yang datang bersama rombongan Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Pragaan, menyatakan bahwa kedatangan mereka bertujuan untuk menyambung ruh dan ngalap barokah dari waliyullah yang kharismatik dan namanya harum di kalangan Nahdliyin.

"Saat kami berada di lokasi, jamaah membludak. Padahal ini belum masuk bulan Ramadhan dan hari Jum’at. Animo peziarah untuk ngalap barokah sangat besar hingga ada sebagian yang berdiri lantaran tak menemukan tempat duduk," ujarnya.

Baca Juga: 6 Rekomendasi Wisata Religi Terpopuler di Kawasan Pasuruan, Yang Wajib Di Kunjungi

Baca Juga: Payung Madinah: Destinasi Wisata Terbaru di Kota Pasuruan yang Wajib Dikunjungi

Ia juga mengapresiasi pengelolaan makam yang sangat baik dan bersih, termasuk kebersihan toilet. Ia juga menyukai kebijakan larangan menaruh botol air mineral di area makam dan imbauan agar tidak menaruh Al-Quran di dekat nisan usai membaca.

Di area makam, selain makam Mbah Hamid, terdapat makam Habaib dan ulama lainnya yang berderet dari utara ke selatan, yaitu:

  1. Habib Muhammad Assegaf
  2. Habib Abd Rahman Assegaf
  3. Habib Abd Kadir Assegaf
  4. Habib Hadi bin Sodiq bin Syekh Abu Bakar
  5. Habib Ja'far bin Syaikhon bin Assegaf
  6. Habib Umar bin Muhammad Assegaf
  7. Habib Hadi bin Salim Al-Hamid
  8. Syarifah Alwiyah
  9. KH Ahmad Sahal
  10. KH Ahmad Qusyairi
  11. KH Abd Chamid bin Abdullah bin Umar
  12. Habib Muhsin bin Gholib Al-Hamid
  13. Sayyid Abd Qodir bin Umar Assegaf

Sekretaris MWCNU Pragaan, yang juga merupakan alumni Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk, mengungkapkan bahwa selain ziarah ke makam Mbah Hamid Pasuruan, mereka juga memulai ziarah dari makam KH Ahmad Fauzi Sirran Pragaan.

Perjalanan dilanjutkan ke maqbarah Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan dan Raden Rahmatullah atau Sunan Ampel Surabaya.

"Saat azan subuh berkumandang di Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan, rombongan kami tiba di Pasuruan. Kini kami melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, untuk ziarah ke makam KHR As'ad Syamsul Arifin," pungkasnya.

Makam Mbah Hamid terus menjadi destinasi wisata religi yang memikat hati banyak peziarah, baik dari kalangan Nahdliyin maupun masyarakat umum.

Keberadaan makam ini tidak hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai pengingat akan kebesaran dan kharisma ulama-ulama terdahulu yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan Islam di Indonesia.***

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah