Reog Ponorogo Siap Go Internasional: FNRP 2024 Catat Rekor Peserta Terbanyak

- 24 Juni 2024, 07:05 WIB
Festival reog grebeg suro
Festival reog grebeg suro /

JURNAL NGAWI - Ponorogo kembali semarak dengan gelaran tahunan Festival Nasional Reog Ponorogo (FNRP) yang kali ini diikuti oleh 36 peserta.

Festival ini bukan hanya sekedar ajang kompetisi, tetapi juga sebuah upaya nyata untuk melestarikan Reog sebagai warisan budaya yang adiluhung.

Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, mengungkapkan kegembiraannya atas partisipasi yang meningkat dalam FNRP 2024.

Dalam sesi technical meeting yang digelar di Padepokan Reog Ponorogo pada Kamis, 20 Juni 2024, Judha menyampaikan rincian peserta yang terdiri dari 17 grup Reog asal Ponorogo dan 19 grup dari luar daerah, termasuk beberapa yang berasal dari luar Pulau Jawa.

Jumlah peserta tahun ini menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan tahun lalu yang diikuti oleh 27 peserta.

Judha menegaskan, tingginya antusiasme peserta ini adalah hasil dari upaya terus menerus Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo dalam melestarikan Reog.

“Rasa memiliki kalangan seniman meningkat bersamaan Reog Ponorogo diajukan menjadi warisan budaya tak benda (intangible culture heritage) ke United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO),” ujarnya.

Upaya Pemkab Ponorogo dalam mempromosikan dan melestarikan Reog tidak hanya berhenti pada pengajuan ke UNESCO. Berbagai kegiatan telah diadakan untuk meningkatkan kesadaran dan partisipasi masyarakat, baik lokal maupun internasional, dalam menjaga warisan budaya ini.

Festival Nasional Reog Ponorogo menjadi salah satu bukti konkret bagaimana tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi ini tetap hidup dan terus berkembang.

Festival ini juga memberikan kesempatan kepada para seniman Reog untuk menampilkan kebolehan mereka, sekaligus bersilaturahmi dan bertukar pengalaman dengan peserta dari berbagai daerah.

Hal ini tidak hanya memperkuat ikatan di antara komunitas seniman Reog, tetapi juga memperkaya dan memperluas wawasan seni Reog itu sendiri.

Antusiasme yang tinggi terhadap FNRP 2024 menjadi bukti bahwa Reog Ponorogo bukan hanya milik masyarakat Ponorogo, tetapi juga milik bangsa Indonesia dan dunia.

Dengan langkah strategis seperti pengajuan Reog ke UNESCO dan pelaksanaan festival tahunan ini, diharapkan Reog Ponorogo akan terus dikenal dan dihargai sebagai salah satu warisan budaya yang berharga.

Seiring dengan semakin dikenalnya Reog Ponorogo di kancah internasional, diharapkan generasi muda juga semakin tergerak untuk melestarikan dan mengembangkan seni tradisional ini.

Dengan begitu, Reog Ponorogo akan selalu menjadi kebanggaan dan identitas budaya yang hidup di hati masyarakat Indonesia.***

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah