Ini Alasan Kenapa Hari Raya Idul Adha di Indonesia dengan Arab Saudi Berbeda 1 Hari

2 Juli 2022, 09:48 WIB
Inilah alasan kenapa Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi dan Indonesia berbeda 1 hari /Freepix/rawpixel.com

JURNAL NGAWI - Penetapan Hari Raya Idul Adha di Arab Saudi dan Indonesia berbeda 1 hari, inilah alasannya yang diungkapkan Kemenag RI.

Seperti diketahui, Kemenag RI sudah menetapkan Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada hari Minggu 10 Juli 2022.

Jadwal itu bereda satu hari di Arab Saudi yang justru merayakan Hari Raya Idul Adha 1443 H pada hari Sabtu 9 Juli 2022.

Baca Juga: Bacaan Bilal Sholat Idul Adha Lengkap Tata Cara dan Urutan

Penetapan itu tidak terlepas dari Kemenag RI yang telah menetapkan 1 Dzulhijjah 1443 H jatuh pada hari Jumat 1 Juli 2022.

Atas perbedaan tersebut, Kemenag memberikan penjelasan seperti dilansir jurnalngawi.com dari akun instagram resmi @kemenagri.

Perbedaan waktu itu disebabkan karena letak Arab Saudi lebih barat dari Indonesia

Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah “ghurub asy syams”

Baca Juga: Contoh Teks MC Bahasa Jawa dalam Acara Hari Raya Idul Adha, Lengkap, Tinggal Edit di Kolom Titik-Titik

Semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat.

Adib Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah Kemenag RI memberikan penjelasannya sebagai berikut.

Letak geografis Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, sehingga pada tanggal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi.

Secara geografis posisi Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia sehingga waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam.

Baca Juga: Tak Kuat Bayar Hak Siar TV, Warga Vietnam Andalkan Tayangan Streaming pada AFF U-19 2022

Tetapi hilal justru lebih mungkin terlihat lebih dulu di Arab Saudi karena terlihatnya di sebelah barat pada saat terbenamnya matahari (Ghutub As-Syams).

Berdasarkan data hisab pada akhir Dzulqo'dah 1443 H, ketinggian hilal di air antara 0 derajat 52' sampai dengan 3 derajat 13' dengan sudut elongasi 4,27 derajat sampaai 4,97 derajat sehinggga Dzulqo'dah digenapkan menjadi 30 hari.

Sementara pada tanggal tersebit posisi hila di arab Saudi sudah cuku tinggio dan bisa di rukyat

"Semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah terlihat," kata Adib.

"Posisi Arab Saudi lebih barat dari indonesia sehingga pada tangal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi dan lebih memungkinkan untuk dilihat. Jadi keliru jika memhami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya lebih dulu ber idul Adha," tambahnya.***

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: Kemenag

Tags

Terkini

Terpopuler