JURNAL NGAWI - Regulasi dalam setiap turnamen memiliki aturan sendiri-sendiri, dengan acuan standard pada FIFA. Umumnya regulasi akan disampaikan di awal dan dipelajari oleh masing-masing tim.
Baru-baru ini soal regulasi turnamen AFF U19 2022 menjadi ramai perbincangan soal head to head, kala Indonesia harus tersingkir dari fase knock out padahal jadi tim paling produktif. Namun berbeda konsep head to head AFF U19 ASEAN dengan Piala Dunia 2018 lalu.
Belajar dari aturan FIFA di Piala Dunia yang dapat dinilai lebih fair play ketimbang head to head ala AFF U19. Meskipun pada gelaran Piala Dunia 2018 tersebut, aturan selisih gol menjadi pilihan nomor 2.
Hal tersebut tertuang dalam regulasi Piala Dunia 2018 Artikel 32.5. Andai terdapat tim yang mengoleksi poin sama, Piala Dunia 2018 mengedepankan selisih gol bukan head to head.
Jika selisih gol sama, selanjutnya dilihat produktivitas gol. Jika masih sama juga, baru memperhitungkan head to head.
Setelah itu, ada sistem yang disebut poin fair play. Ini melihat dari kartu kuning dan merah yang diterima tim peserta. Jika semuanya masih sama, baru akan dilakukan undian oleh Komite Organisasi FIFA.
Baca Juga: Indonesia Gagal Lolos ke Babak Semifinal Piala AFF U19 2022 Meski Selisih Gol Capai 15 Digit
Mekanisme perhitungan di fase penyisihan grup Piala Dunia 2018: