Kenapa Gas Air Mata Bukan Penyebab Korban Tragedi Kanjuruhan Malang?

- 11 Oktober 2022, 03:33 WIB
Ilustrasi tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa, Timur, Sabtu 1 Oktober 2022..
Ilustrasi tragedi di Kanjuruhan, Malang, Jawa, Timur, Sabtu 1 Oktober 2022.. /Twitter @pelatihbart/

JURNAL NGAWI - Gas air mata dalam tragedi Kanjuruhan Malang Jawa Timur di klaim oleh Polisi bukan penyebab para korban meninggal dunia.

Dalam tragedi Kanjuruhan Malang yang terjadi pada 1 Oktober 2022 tercatat menewaskan 131 korban jiwa.

Awalnya, banyak dugaan jika mereka para suporter Aremania meninggal dan alami luka-luka karena gas air mata yang ditembakkan ke arah tribun dan dalam stadion.

Namun, Kadiv HUmas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, jika gas air mata bukan penyebab korban meninggal dunia dalam peristiwa memilukan di dunia sepakbola tersebut.

Baca Juga: Hari ini 11 Oktober TGIPF Kanjuruhan Panggil PSSI dan PT LIB, Ini Materi yang Akan di Konfirmasi

“CS (Chlorobenzalmalononitrile) atau gas air mata dalam tingkatan tertinggi pun tidak ada yang mematikan,” ujar Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo dalam keterangannya, Senin (10/10/2022) dikutip dari pmjnews.

Dedi menuturkan, klaim tersebut didasari dari keterangan ahli maupun dokter yang menangani korban-korban dalam Tragedi Kanjuruhan.

“Dari penjelasan para ahli, dokter spesialis yang menangani para korban, baik korban yang meninggal dunia maupun korban yang luka, dari dokter spesialis penyakit dalam, penyakit paru, penyakit THT, dan juga spesialis penyakit mata, tidak satu pun yang menyebutkan bahwa penyebab kematian adalah gas air mata,” papar Dedi.

Lebih lanjut, korban meninggal dalam tragedi tersebut disebabkan karena kekurangan oksigen akibat berdesak-desakan.

Halaman:

Editor: Zayyin Multazam Sukri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x