Network
JURNAL NGAWI - Kemenangan Prabowo-Gibran dalam Pemilihan Umum 2024 (Pemilu 2024) tidak hanya mengejutkan, tetapi juga mencatatkan catatan telak bagi rivalnya. Di salah satu kabupaten yang dikenal sebagai benteng PDI Perjuangan, Ganjar Mahfud harus menelan kekalahan yang cukup pahit.
Hasil akhir rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Timur di Surabaya pada Senin, pukul 04.30 WIB, menunjukkan dominasi pasangan nomor urut 2, Prabowo-Gibran, dengan total 16.716.603 suara. Sedangkan Ganjar-Mahfud hanya berhasil meraih 4.434.805 suara.
Ngawi, yang biasanya menjadi kandang kuat bagi partai PDI Perjuangan, kali ini menunjukkan perubahan arah politik yang signifikan. Dari total 138.525 suara yang berhasil direbut Prabowo-Gibran, Ganjar Mahfud hanya mampu memperoleh porsi yang minim.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi KPU, Prabowo-Gibran Unggul Telak di Kabupaten Ngawi Dengan total 362.464 Suara
Setelah rampung di tingkat provinsi, semua dokumen terkait hasil rekapitulasi suara akan dikirimkan ke KPU Republik Indonesia. Di Jawa Timur sendiri, dari 31.402.838 daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2024, sebanyak 26.539.721 jiwa menggunakan hak pilihnya. Dari jumlah tersebut, tercatat 25.644.060 suara sah dan 895.661 suara tidak sah.
Hasil yang tidak disangka tersebut menjadi sorotan tidak hanya di Jawa Timur tetapi juga secara nasional. Kekalahan telak Ganjar Mahfud di Ngawi menjadi pembicaraan hangat, menyoroti perubahan dinamika politik di tingkat lokal.
Perolehan Suara Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden di Jawa Timur:
- Prabowo-Gibran: 16.716.603 suara.
- Anies-Muhaimin: 4.492.652 suara.
- Ganjar-Mahfud: 4.434.805 suara.
Baca Juga: Hasil Rekapitulasi KPU, Ganjar Mahfud Kalah Telak di Jawa Timur
Total Perolehan Suara Pasangan Calon Presiden-Wakil Presiden di 38 Kabupaten/Kota:
- Kabupaten Ngawi:
- Prabowo-Gibran: 362.464 suara.
- Anies-Muhaimin: 58.644 suara.
- Ganjar-Mahfud: 138.525 suara.
Kekalahan Ganjar Mahfud di Ngawi menjadi cerminan pergeseran politik yang signifikan, menandai arus baru dalam peta kekuatan politik di Jawa Timur.***
