Network
JURNAL NGAWI - Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Jawa Timur-Bali mengambil langkah cepat untuk menangani kondisi jalan yang memprihatinkan di ruas Ngawi-Mantingan. Setelah insiden tragis melibatkan seorang gadis asal Magetan di Desa Pengkol Mantingan pekan lalu, BBPJN Jatim-Bali akhirnya menutup lubang jalan tersebut untuk mencegah bahaya bagi pengguna jalan.
Pejabat Pembuat Komitmen 2.2 BBPJN Jatim-Bali, Candra Hervin Subandriyo, menjelaskan bahwa dua tim telah dikerahkan untuk menyisir dan menutup lubang-lubang jalan selama tiga hari berturut-turut. "Dua tim patching kita kerahkan selama tiga hari di Jalan Ngawi-Mantingan untuk menutup semua lubang jalan," ujarnya seperti yang dikutip dari postingan Instagram resmi PUPR Ngawi pada Jumat, 22 Maret 2024.
Menurut Candra, sebelum kejadian tragis terjadi, lubang jalan telah di-marking oleh tim penilik dan tindak lanjuti pada pekan ini. Namun, kondisi cuaca yang masih dalam musim penghujan membatasi kemampuan untuk melakukan perbaikan yang lebih menyeluruh.
Baca Juga: Lima Ruas Jalan di Kabupaten Ngawi Segera Diperbaiki dengan Anggaran Rp 5,3 Miliar
"Yang dapat dilakukan pihak kami saat ini hanya melakukan tambal sulam. Perbaikan ideal belum bisa dilakukan mengingat kondisi cuaca masih musim penghujan," ungkap Candra.
Pihak BBPJN juga menegaskan bahwa tahun ini ada rekonstruksi ulang untuk beberapa spot di Jalan Ngawi-Mantingan, namun, pengerjaannya akan ditunda hingga musim kemarau tiba. "Anggarannya sekitar Rp 16 miliar," terangnya. Dengan alokasi anggaran tersebut, diharapkan dapat memperbaiki jalan sepanjang empat kilometer dengan proses rekonstruksi yang melibatkan pembongkaran hingga kedalaman 40 sentimeter serta penggantian lapisan pondasi atas (LPA) dengan kelas A.
Baca Juga: Bupati Ngawi Minta Maaf atas Kondisi Jalan, Berjanji Perbaikan Segera Dilakukan
Langkah BBPJN Jatim-Bali dalam menutup lubang jalan Ngawi-Mantingan ini disambut baik oleh masyarakat pengguna jalan yang telah lama merasa risau dengan kondisi jalan yang memprihatinkan.
Semoga langkah ini dapat mengurangi risiko kecelakaan dan memperbaiki kualitas jalan yang selama ini menjadi perhatian utama bagi pengguna jalan di wilayah tersebut.***
