Ia juga mengapresiasi pengelolaan makam yang sangat baik dan bersih, termasuk kebersihan toilet. Ia juga menyukai kebijakan larangan menaruh botol air mineral di area makam dan imbauan agar tidak menaruh Al-Quran di dekat nisan usai membaca.
Di area makam, selain makam Mbah Hamid, terdapat makam Habaib dan ulama lainnya yang berderet dari utara ke selatan, yaitu:
- Habib Muhammad Assegaf
- Habib Abd Rahman Assegaf
- Habib Abd Kadir Assegaf
- Habib Hadi bin Sodiq bin Syekh Abu Bakar
- Habib Ja'far bin Syaikhon bin Assegaf
- Habib Umar bin Muhammad Assegaf
- Habib Hadi bin Salim Al-Hamid
- Syarifah Alwiyah
- KH Ahmad Sahal
- KH Ahmad Qusyairi
- KH Abd Chamid bin Abdullah bin Umar
- Habib Muhsin bin Gholib Al-Hamid
- Sayyid Abd Qodir bin Umar Assegaf
Sekretaris MWCNU Pragaan, yang juga merupakan alumni Ponpes Annuqayah Guluk-Guluk, mengungkapkan bahwa selain ziarah ke makam Mbah Hamid Pasuruan, mereka juga memulai ziarah dari makam KH Ahmad Fauzi Sirran Pragaan.
Perjalanan dilanjutkan ke maqbarah Syaikhona Muhammad Kholil Bangkalan dan Raden Rahmatullah atau Sunan Ampel Surabaya.
"Saat azan subuh berkumandang di Masjid Agung Al-Anwar Kota Pasuruan, rombongan kami tiba di Pasuruan. Kini kami melanjutkan perjalanan ke Pondok Pesantren (Ponpes) Salafiyah Syafi'iyah Sukorejo, Situbondo, untuk ziarah ke makam KHR As'ad Syamsul Arifin," pungkasnya.
Makam Mbah Hamid terus menjadi destinasi wisata religi yang memikat hati banyak peziarah, baik dari kalangan Nahdliyin maupun masyarakat umum.
Keberadaan makam ini tidak hanya sebagai tempat ziarah, tetapi juga sebagai pengingat akan kebesaran dan kharisma ulama-ulama terdahulu yang telah memberikan kontribusi besar bagi perkembangan Islam di Indonesia.***