Isu Gempa Berskala Megathrust di Selat Sunda, Peneliti BMKG Jelaskan Fenomena Ini

25 Januari 2022, 11:40 WIB
Ilustrasi gempa Megathrust yang diprediksi akan terjadi di Selat Sunda. / Pixabay/cobain86

JURNAL NGAWI - Isu mengenai gempa Megatrust di Selat Sunda semakin memanas, bahkan dalam isu tersebut potensi gempa dapat mencapai 8,7 Megatrust.

BMKG merilis data yang menjelaskan dari Pulau Sumatra hingga Jawa bagian barat pergeseran lempeng terdapat banyak sumber gempa.

Sumber-sumber itu bisa menjadi ancaman karena selain dari zona subduksi, sesar Sumatra dan sesar yang ada di Jawa.

Berkaca pada sejarah yang pernah terjadi, erupsi 1883 menyebabkan tsunami paling fenomenal dengan ketinggiannya mencapai 30 meter.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, Sagitarius, Capricorn Segera Cari Solusi, Aquarius, Pisces Pahami Perasaan Dia

Peneliti ahli madya Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Mohamad Ramdhan mengatakan Jawa bagian barat ada ibu kota, penduduk tinggi, daerah wisata. Tugas kita semua meningkatkan kesiapsiagaan kita meningkatkan adaptasi dengan fenomena alam.

Karakter gempa Banten yang terjadi pada 14 Januari 2022 itu terbilang merusak apabila dibandingkan dengan gempa di Malang dengan magnitudo 6,0. Gempa terjadi selama lebih dari 12 detik itu menyebabkan lebih dari 3.000 rumah mengalami kerusakan.

Meski begitu gempa Banten tidak menghasilkan Tsunami karena dinilai tidak cukup kuat untuk deformasi signifikan di permukaan bawah laut.

"Gempa selatan Banten, menurut BMKG, terjadi di zona subduksi masih kita diskusikan lagi di zona interplane atau transisi karena selain kedalamannya menengah, karakternya antara keduanya," ujarnya, seperti dikutip dari Antara, Sabtu 22 Januari 2022.

Menurut Ramadhan, fenomena alam seperti gempa, tsunami, dan erupsi di Selat Sunda, Banten bisa berpotensi menjadi bencana apabila masyarakat tidak mampu beradaptasi.

Dia menilai adaptasi menjadi penting karena kawasan Selat Sunda memiliki potensi gempa maksimal hingga magnitudo 8,7.

Gempa dengan kekuatan tersebut dinilai berpotensi menimbulkan tsunami yang tingginya bisa mencapai 20 meter.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Cinta, Leo Banyak Pilihan, Virgo Suka Menggoda, Libra Coba Lupakan, Scorpio Jangan Resah

Ramadhan mengatakan apabila fenomena alam itu terjadi, maka seluruh pihak harus siap dan memikirkan cara beradaptasinya.

"Seandainya terjadi kita harus siap, gempa bumi, tsunami, dan erupsi untuk memikirkan bagaimana beradaptasi," kata Ramadhan.

Menyinggung soal bencana yang terjadi di Kabupaten Pandeglang beberapa waktu lalu, Ramadhan menilai bahwa gempa berkekuatan magnitudo 6,6 itu merupakan foreschock.

Ada energi yang dirilis sedikit-sedikit sebelum energi maksimal gempa (main shock) terjadi.

Untuk itu, perlu ditingkatkan kewaspadaan, kesiapsiagaan dan mitigasi secara terstruktur maupun kultural terhadap bencana gempa bumi dan tsunami perlu terus ditingkatan.***

Editor: Latif Syaipudin

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler