Network
JURNAL NGAWI - Istri Gubernur Jawa Barat, Atalia Ridwan Kamil sudah tahu sejak lama kasus keji yang dilakukan predator seks Herry Wirawan di Cibubur, Kota Bandung. Daripada buat ramai di media sosial, Mamah Jabar ini memilih pendampingan dan mementingkan perlindungan korban yang masih anak-anak.
Atalia Praratya atau terkenal dengan sebutan Atalia Ridwan Kamil mengungkapkan melalui akun instagramnya bahwa kasus di Cibubur sudah diketahui sejak lama.
Statemen itu justru membuat berbagai pihak menyerang istri Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil. Mereka menuding, Atalia menutup-nutupi kasus tersebut.
Baca Juga: Gunung Semeru Sudah Terlihat Stabil, Warga Diimbau Tetap Waspada
Tuduhan itu, menurut Atalia adalah tudingan yang salah. Melalui instagram pribadinya @ataliapr, wanita yang akrab disapa bu Cinta itu mengungkapkan, kasus tersebut sudah di kawal sejak awal.
"Saya sendiri sejak Juni 2021 secara langsung terus memantau dan berinteraksi dengan korban dan orang tuanya untuk memastikan anak-anak mendapatkan hak perlindungannya," kata Atalia Praratya.
Atalia sampai memposting foto dokumentasi saat dia bersama PPA Jabar saat mendatangi langsung para korban. Pada postingan itu, Atalia memberi keterangan foto diambil 2 Juni 2021.
Baca Juga: UPDATE Korban Meninggal Awan Panas Gunung Semeru Jadi 46 Jiwa, 9 Orang Dinyatakan Masih Hilang
"Awal juni lalu, saat kami berinteraksi langsung dengan para korban, hati ini rasanya teriris-iris. Mereka begitu polos, bahkan beberapa dari mereka belum paham bahwa mereka adalah korban tindakan bejat tidak bermoral dari gurunya sendiri,"
"Fokus saat ini adalah : hukum berat pelakunya, selamatkan masa depan korbannya!, pastikan hal ini tidak terjadi lagi, stop sebar informasi yang menyudutkan korban!" tulis Atalia dalam unggahan instagram miliknya.
Baca Juga: Oknum Guru Pemerkosa 12 Santriwati di Bandung Bisa Dihukum Kebiri
Informasi yang dihimpun, dari pikiranrakyat.com, Atalia mengatakan, para korban sudah kembali ke pelukan orangtuanya, bahkan perkembangan psikis para korban dipantau tim trauma healing. Perlindungan korban kebuluran sang predator seks menjadi pertimbangan yang paling utama.
"Kami mengharapkan kerja sama dari media untuk sama-sama melindungi korban dari dampak-dampak lain," ucapnya.
"Kejadian biadab ini juga sudah ditangani oleh UPTD PPA Jabar bersama dengan PPA Polda Jabar sejak 27 Mei 2021, bekerja sama dengan kota dan kabupaten terkait," ucapnya menegaskan.
Selain itu, melalui unggahannya, Atalia Praratya meluruskan data terkait dengan aksi keji yang dilakukan oleh Herry Wirawan. Atalia mengungkapkan, sebanyak 20 anak diamankan, meliputi 13 orang korban dan 7 saksi yang berusia dari 14 sampai dengan 20 tahun.
Istri Gubernur Jawa Barat tersebut menuturkan, dari aksi bejat yang dilakukan oleh Herry Wirawan tersebut, sebanyak 9 bayi telah dilahirkan 8 remaja perempuan yang menjadi korban. Korban pemerkosaan berasal dari Garut, Kota Bandung, Kabupaten Tasik, dan Kota Cimahi.***
