PP SESMI Kecam Perlakuan Imigrasi Singapura kepada UAS, Sekjend: Ini Bentuk Islamophobia!

- 19 Mei 2022, 13:17 WIB
Sekjend SESMI, Andi Hendra Paletteri
Sekjend SESMI, Andi Hendra Paletteri /

JURNAL NGAWI -- Sekretaris Jenderal (Sekjend) Pengurus Pusat Serikat Sarjana Muslimin Indonesia (SESMI) Andi Hendra Paletteri mengutuk keras perlakukan imigrasi Singapura terhadap ulama kondang Indonesia Ustad Abdul Somad (UAS).

Diketahui UAS sedang melakukan perjalanan wisata ke Negeri Singa, namun pada saat di imigrasi, dirinya beserta rombongan harus diarahakan ke ruangan tersendiri sebelum akhirnya dikembalikan ke Indonesia.

Hendra menyebut jika perlakuan Singapura kepada UAS merupakan bentuk diskriminasi terhadap umat muslim.

"UAS ini adalah ulama besar di Indonesia, tentunya kami mengharapkan perlakuan yang sama kepada seluruh orang yang ingin masuk ke negara manapun, jangan ada perbedaan, apalagi Perspekti yang berbeda kepada ummat muslim dan ulama besar seperti UAS," ucapnya, Kamis (19/5/2022).

Pria asal Maros Sulawesi Selatan ini menambahkan, dengan perlakuan yang dilakukan pemerintah Singapura kepada UAS tersebut terlihat jika Singapura terperangkap doktrin Islamophobia.

"Stigmanisasi masih tajam melekat dalam kebijakan publik yang dia terapkan. Apa yang salah dari UAS, apakah dokumen Keimigrasiannya yang belum lengkap? Ataukah karena ada sesuatu yang lain kenapa UAS diperlakukan seperti ini oleh Pemerintahan Singapura," lanjutnya.

Lebih lanjut, ia berujar penjelasan Kedubes terkait tertolaknya UAS masuk Ke Singapura adalah tidak eligible untuk mendapatkan izin masuk berdasarkan kebijakan imigrasi.

"Tidak Eligible ini harus dijelaskan secara detail oleh Pemerintah Singapura, kenapa harus di Tolak Masuk Singapura?" ucapnya.

"Biasanya orang yang ditolak masuka Ke negara tersebut merupakan DPO International, ataukah orang tersebut punya masalah hukum di negaranya sehingga negara tujuan menolaknya. Sementara UAS tidak pada keduanya, beliau adalah Ulama besar di Indonesia Tokoh Agama yang terkemuka. Ini harus clear, jangan sampai dugaan bahwa Singapura terkerangkeng Islamphobia itu Benar," sambungnya.

Halaman:

Editor: Ahmad Muzaqi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x