JURNAL NGAWI - Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmizi, mengungkapkan bahwa kasus cacar monyet di Indonesia telah mengalami peningkatan yang signifikan.
Menurutnya, ada tambahan 5 kasus baru, sehingga total kasus cacar monyet di wilayah DKI Jakarta, Tangerang Selatan, dan Bandung mencapai 21 kasus.
Peningkatan kasus ini memicu kekhawatiran di kalangan pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) merekomendasikan sejumlah langkah penanganan kasus cacar monyet yang perlu diambil. Pertama, mereka menekankan pentingnya penyebaran edukasi kepada masyarakat umum mengenai infeksi cacar monyet, khususnya dalam hal penularan, pencegahan, dan deteksi dini.
Baca Juga: Simak Cara Mencegah Penyakit Cacar Monyet, Perhatikan Gejala Monkeypox Pada Manusia
Baca Juga: 5 Perbedaan Cacar Air dan Cacar Monyet, Kenali Agar Tak Salah Identifikasi Awal
Ketua Satgas Cacar Monyet PB IDI, Hanny Nilasari, mengungkapkan bahwa lebih dari 90 persen penularan cacar monyet terjadi melalui kontak erat, terutama kontak seksual.
Oleh karena itu, masyarakat diingatkan untuk menghindari kontak fisik dengan pasien terduga cacar monyet, tidak menggunakan barang bersama seperti handuk dan pakaian yang belum dicuci, serta tidak berbagi tempat tidur, alat mandi, serta perlengkapan tidur.
Langkah ketiga adalah khusus bagi populasi yang memiliki risiko tinggi, seperti memiliki banyak pasangan seksual atau kondisi imunokompromais atau autoimun, serta penyakit kronis lainnya.