Harga Gabah di Kabupaten Ngawi Meningkat Drastis Menjelang Musim Panen Awal Tahun 2024

- 27 Februari 2024, 14:16 WIB
Petani di Kabupaten Ngawi sudah banyak yang menggunakan mesin combine untuk memudahkan panen padi
Petani di Kabupaten Ngawi sudah banyak yang menggunakan mesin combine untuk memudahkan panen padi /Hafidz Muhammad Reza/Jurnal Ngawi

JURNAL NGAWI - Harga gabah di Kabupaten Ngawi, salah satu sentra padi terbesar di Jawa Timur, mengalami kenaikan signifikan menjelang musim panen awal tahun 2024.

Dengan potensi panen yang mencapai 6.055 hektare pada bulan Februari, harga gabah masih bertengger di kisaran Rp 6.900 hingga Rp 7.200 per kilogram.

Namun, para petani dan pelaku usaha pertanian di wilayah ini memperkirakan bahwa harga gabah akan mengalami peningkatan drastis pada bulan Maret mendatang. Potensi panen diproyeksikan melonjak menjadi 30.233 hektare dengan harga gabah yang naik mencapai 300 rupiah, mencapai kisaran Rp 7.500 per kilogram.

Baca Juga: Harga Beras Di Kabupaten Ngawi Hari ini, Capai Rp.15.567 Per Bulan Februari

"Kami melihat adanya tren kenaikan harga yang signifikan menjelang musim panen pada bulan Maret ini," ungkap seorang petani di Kabupaten Ngawi. "Kenaikan ini sebagian besar disebabkan oleh peningkatan luas panen dan penggunaan teknologi modern seperti combine harvester, yang membuat proses panen menjadi lebih efisien namun juga berdampak pada kenaikan harga gabah."

Pemerintah pusat, melalui Kementerian Pertanian (Kementan), telah memberikan dukungan yang signifikan kepada petani di Kabupaten Ngawi, terutama dalam hal bantuan benih, pupuk, dan mekanisasi.

Dukungan ini telah berkontribusi secara langsung terhadap peningkatan produksi dan produktivitas pertanian di wilayah ini.

"Peningkatan luas panen dan produktivitas pertanian tidak terlepas dari dukungan pemerintah, terutama melalui program-program Kementan," kata Budi Santoso, seorang pengamat pertanian lokal.

"Namun, kenaikan harga gabah juga perlu diimbangi dengan ketersediaan beras yang cukup saat panen raya agar tidak terjadi fluktuasi harga yang berlebihan di pasaran."

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x