Network
Jurnal Ngawi - Pada era digital ini, proses pendaftaran perguruan tinggi semakin dimudahkan dengan adanya sistem online. Salah satu jalur yang patut dipertimbangkan adalah SPAN PTKIN (Seleksi Prestasi Akademik Nasional Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) untuk tahun ajaran 2024/2025.
Meskipun masih belum banyak sekolah yang memahami atau memanfaatkannya, jalur ini sebenarnya menyediakan peluang yang cukup besar bagi para calon mahasiswa.
Baca Juga: Ini Dia 35 Jurusan Uin Jakarta yang Wajib Diketahui Oleh Calon Mahasiswa Baru
Mengenal SPAN PTKIN
SPAN PTKIN merupakan jalur undangan dari Kementerian Agama untuk masuk ke salah satu UIN/IAIN/STAIN. Kelebihan jalur ini terletak pada peluangnya yang cukup tinggi, sebab jumlah peserta tidak sebanyak jalur SNMPTN. Sayangnya, masih banyak sekolah yang belum mengetahui atau belum mengajukan pendaftaran melalui jalur ini.
Siapa yang Bisa Mengikuti?
Perlu diinformasikan bahwa bukan hanya lulusan MA/MAN Pondok Pesantren yang bisa mengikuti jalur ini, tetapi juga lulusan SMA/SMK umum. Proses pendaftarannya pun tidak terlalu berbeda dengan jalur undangan pada umumnya.
Tata Cara Pendaftaran
Proses pendaftaran SPAN PTKIN cukup mudah. Siswa dapat menggunakan nilai rapot yang akan diupload ke sistem PDSS (Pusat Data dan Statistik Pendidikan) dan selanjutnya tinggal melakukan verifikasi. Setelah berhasil, siswa dapat mengisi form pendaftaran secara online kapan saja dan di mana saja, selama masih dalam batas waktu pendaftaran.
Pilihan PTKIN yang Dapat Dipertimbangkan
Hingga saat ini, UIN menjadi PTKIN yang paling diminati, mungkin karena kampus ini memiliki skala yang lebih besar dibandingkan dengan IAIN atau STAIN. Namun, sebaiknya calon mahasiswa mempertimbangkan mana yang sesuai dengan minat dan kebutuhan mereka.
Baca Juga: 10 Perguruan Tinggi Islam Negeri PTKIN Terbaik 2023 IAIN Ponorogo Lebih Baik dari UIN Surabaya
Persyaratan Pendaftaran
Sebelum melakukan pendaftaran, peserta dan sekolahnya perlu memperhatikan beberapa persyaratan. SPAN-PTKIN merupakan seleksi nasional berdasarkan penjaringan prestasi akademik, menggunakan nilai rapor dan prestasi lain, tanpa ujian tertulis. Sekolah/madrasah yang berhak mendaftarkan siswanya harus sah secara administratif dan memiliki ijin penyelenggaraan pendidikan dari pemerintah.
