JURNAL NGAWI - Tharisa Dea Florentina telah membuat sejarah bagi Indonesia di Asian Games 2022 Hangzhou dengan meraih medali perunggu dalam cabang olahraga Wushu. Meskipun ini adalah penampilannya yang pertama kali dalam Asian Games, ia menunjukkan kemampuan luar biasa dalam nomor Women's Sanda 52Kg. Prestasinya yang luar biasa ini membanggakan negara Indonesia dan mencatatkan namanya di dalam sejarah olahraga Indonesia.
Pertarungan sengit Tharisa Dea Florentina terjadi di babak semifinal, di mana ia harus bersaing dengan wakil dari Iran, Elaheh Mansoryan Samiroumi. Meskipun hasil akhirnya tidak memihak padanya, Tharisa menunjukkan semangat yang tinggi dan ketangguhan dalam pertandingan tersebut.
Kekalahan WPD dengan selisih 12 poin tetap menunjukkan bahwa Tharisa adalah atlet yang berbakat dan berpotensi besar untuk meraih prestasi lebih tinggi di masa depan.
Raihan medali perunggu ini juga merupakan pencapaian bersejarah bagi Tharisa Dea Florentina. Ini adalah medali pertamanya dalam ajang Asian Games, dan prestasi ini akan menjadi dorongan besar bagi karirnya sebagai atlet Wushu. Tharisa telah menunjukkan dedikasi dan kerja kerasnya dalam latihan dan persiapan untuk Asian Games, dan hasilnya sangat memuaskan.
Selain prestasinya di Asian Games, Tharisa juga berhasil menyabet medali emas dalam nomor yang sama di SEA Games 2023 yang diadakan di Kamboja. Kemenangan ini menegaskan bahwa Tharisa adalah salah satu atlet Wushu terbaik Indonesia dan memiliki potensi besar untuk mengharumkan nama negara di kompetisi internasional.
Keberhasilannya di SEA Games dan Asian Games membuktikan bahwa Tharisa adalah atlet yang patut diperhitungkan dalam dunia olahraga Wushu.
Pencapaian Tharisa Dea Florentina tidak hanya merupakan kebanggaan bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi seluruh bangsa Indonesia. Medali perunggu yang ia persembahkan adalah bukti kemampuan atlet Indonesia dalam bersaing di tingkat internasional.