Mitsubishi Pimpin Operator Proyek Pembangkit Listrik Tenaga Angin

- 25 Desember 2021, 21:12 WIB
Papan nama Mitsubishi Corp terlihat di kantor pusatnya di Tokyo, Jepang
Papan nama Mitsubishi Corp terlihat di kantor pusatnya di Tokyo, Jepang /Jurnal Ngawi/Foto Reuters Kim Kyung-Hoon

JURNAL NGAWI - Kementerian Perindustrian dan Pertanahan Jepang telah memilih tiga konsorsium, semuanya dipimpin oleh Mitsubishi, sebagai operator untuk tiga proyek pembangkit listrik tenaga angin lepas pantai di Akita, Jepang utara, dan Chiba, dekat Tokyo, kata mereka pada Jumat 24 Desember 2021

Pengumuman tersebut merupakan rangkaian kedua dari hasil lelang pemerintah untuk blok lepas pantai di bawah undang-undang baru untuk mempromosikan tenaga angin karena Jepang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga terbarukan untuk membantu mencapai tujuan 2050 menjadi netral karbon.

Baca Juga: Biotek Israel Cannabotech Temukan Obat Kanker Payudara Yang Lebih Efektif, Ekstrak Ganja dan Jamur

Pemenang dari pembangkit listrik tenaga angin 391 megawatt (MW) di lepas pantai Choshi di Chiba adalah konsorsium dari Mitsubishi Corp Energy Solutions, Mitsubishi Corp dan C-Tech Corp, anak perusahaan dari Chubu Electric Power Co Inc.

Konsorsium lain dari tiga perusahaan yang sama juga memenangkan proyek 479 MW di lepas pantai Noshiro, Mitane dan Oga di Akita.

Konsorsium ketiga dari tiga perusahaan yang sama dan Venti Japan Inc, perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Akita, dipilih untuk proyek 819 MW di lepas pantai Yurihonjyo di Akita.

Baca Juga: Mitigasi Bencana Berbasis Kearifan Lokal, Cerita Naga dan Kumbang Besar

Ketiga proyek tersebut dijadwalkan mulai beroperasi antara September 2028 hingga Desember 2030.

Lima kelompok masing-masing berpartisipasi dalam tender untuk dua blok di Akita sementara dua konsorsium menawar untuk wilayah Chiba, kata kementerian. Tender tersebut digelar mulai 27 November tahun lalu hingga 27 Mei tahun ini.

Sejumlah perusahaan, termasuk perusahaan besar tenaga angin asing seperti Orsted Denmark, RWE Jerman dan Equinor Norwegia, tertarik untuk memasuki pasar Jepang karena berencana untuk memasang hingga 10 gigawatt (GW) kapasitas angin lepas pantai pada tahun 2030, dan 30 GW menjadi 45 GW pada tahun 2040.

Halaman:

Editor: Anwar Thohir

Sumber: channelnewsasia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah