Seni Barongsai Identik dengan Perayaan Imlek, Tapi Ada Fakta Dibaliknya, Termasuk Diakui KONI

- 1 Februari 2022, 20:41 WIB
Ilustrasi -  Atraksi Barongsai
Ilustrasi - Atraksi Barongsai /Unsplash/Scribbling Geek/

JURNAL NGAWI - Kesenian Barongsai mulai populer di China pada zaman dinasti Selatan-Utara (Nan Bei) tahun 420-589 Masehi.

Saat itu raja Song Wen Di kewalahan menghadapi serangan pasukan gajah raja Fan Yang dari negeri Lin Yi. Ketika hampir kalah kemudian, panglima perang bernama Zhong Que membuat tiruan boneka singa untuk mengusir pasukan raja Fan itu. Ternyata upaya itu sukses hingga akhirnya tarian barongsai melegenda hingga sekarang.

Tarian dalam Barongsai terdiri dari dua jenis tarian utama yakni bergenre Singa Utara yang memiliki surai ikal dan berkaki empat, dan Singa Selatan yang bersisik dan bertanduk.

Penampilan singa Utara lebih mirip singa karena berbulu tebal, bukan bersisik.

Barongsai di Indonesia sendiri, diperkirakan mulai masuk pada abad-17, ketika terjadi migrasi besar dari Tiongkok Selatan.

Baca Juga: 21 Link Twibbon Perayaan Tahun Baru Imlek 2022, Terpopuler dan Terbaru untuk Perayaan

Barongsai di Indonesia pernah jaya dan ketika zaman masih adanya perkumpulan Tiong Hoa Hwe Koan, dengan bukti setiap perkumpulan di setiap daerah rata-rata memiliki Barongsai.

Perkembangan barongsai kemudian berhenti pada tahun 1965 setelah meletusnya Gerakan 30 S/PKI. Karena situasi politik pada waktu itu, Barongsai dimusnahkan dan tidak boleh dimainkan lagi.

Perubahan situasi politik yang terjadi di Indonesia setelah tahun 1998 membangkitkan kembali kesenian barongsai dan kebudayaan Tionghoa lainnya. Banyak perkumpulan barongsai kembali bermunculan.

Halaman:

Editor: Latif Syaipudin

Sumber: Wikipedia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah