JURNAL NGAWI - Ponorogo, yang selama ini dikenal dengan seni tradisionalnya yang megah, Reog, ternyata menyimpan sisi lain yang cukup menyeramkan. Hal ini terungkap dari beberapa tempat angker yang terdapat di daerah ini, salah satunya adalah Klampis Ireng.
Klampis Ireng, yang terletak di Ponorogo, dianggap sebagai salah satu tempat paling angker oleh masyarakat sekitar. Hal ini disebabkan oleh kepercayaan mereka terhadap adanya kerajaan gaib terbesar yang dihuni oleh makhluk halus dan roh leluhur.
Eyang Ismoyo, atau yang lebih dikenal sebagai Semar, merupakan salah satu tokoh pewayangan terkenal dalam grup kesatria Jawa yang menjadi pemimpin di padepokan tersebut. Menurut legenda yang beredar, Klampis Ireng adalah situs padepokan yang pernah dimiliki oleh Eyang Ismoyo.
Dulu, tempat ini sering digunakan sebagai tempat pertapaan sekaligus untuk mengajarkan ilmu kejawen manunggaling kawula gusti, yaitu ilmu untuk bersatu dengan Tuhan. Eyang Ismoyo juga dikabarkan meninggal dan dimakamkan di tempat ini.
Nama Klampis Ireng sendiri diambil dari jenis pohon yang tumbuh di sana, yakni Klampis (Acacia Tomentosa). Pohon ini memiliki duri panjang dan berambut kuning serta batang berwarna hitam, atau dalam Bahasa Jawa disebut ireng. Oleh karena itu, masyarakat lokal menyebutnya Klampis Ireng.
Suasana mistis di Klampis Ireng semakin terasa karena penduduk sekitar sering mendengar pagelaran wayang di petilasan tersebut, meskipun sumber suara tidak pernah ditemukan. Beberapa bahkan mengklaim melihat penampakan hantu atau mengalami kejadian-kejadian aneh saat berada di sana.
Namun, berita baiknya, petilasan ini kini telah dibangun dan direnovasi oleh Pemerintah Daerah (Pemda) Ponorogo. Klampis Ireng kini dapat dikunjungi sebagai tempat wisata religi yang menarik, lengkap dengan gapura masuk, pagar, dan jalan setapak yang memudahkan pengunjung saat berziarah.