JURNAL NGAWI - Bandara Internasional Dhoho Kediri akan segera memulai operasionalnya, membawa angin segar bagi Kabupaten Kediri dengan membuka peluang besar di sejumlah sektor, terutama di bidang agrobisnis dan pariwisata.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, dalam kunjungannya ke bandara Jumat lalu, menegaskan bahwa sektor agrobisnis di lereng Gunung Wilis sangat potensial, dengan beragam produk buah dan sayur melimpah.
Beberapa produk unggulan seperti kopi, kakao, alpukat tanpa biji, dan mangga podang menjadi perhatian khusus. Khofifah meyakini bahwa pengiriman produk-produk ini ke luar daerah akan meningkatkan nilai jualnya beberapa kali lipat. "Hadirnya bandara memberi ruang yang cukup luas untuk mengembangkan UMKM," ujar Khofifah.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Seputar Bandara Dhoho Kediri, Salah Satunya Telan Anggaran 13 T
Namun, di samping peluang yang terbuka, Khofifah juga menekankan pentingnya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Pemkab Kediri diminta untuk meningkatkan kualitas SDM warga setempat melalui berbagai cara, termasuk pelatihan secara rutin.
Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak turut menyoroti potensi emas bandara ini. Menurutnya, tidak hanya sektor agrobisnis, namun pengembangan sektor pariwisata juga dapat berkembang pesat. "Bandara hanya awal, selanjutnya tergantung daerah masing-masing," tandas Emil.
Dengan hadirnya Bandara Internasional Dhoho Kediri, Kabupaten Kediri diharapkan dapat meraih kesempatan emas dalam mengembangkan sektor agrobisnis dan pariwisata, menjadikan wilayah ini sebagai destinasi unggulan yang mampu menarik perhatian baik dari dalam maupun luar negeri.***