Network
JURNAL NGAWI - Bandara Internasional Dhoho Kediri akan segera beroperasi akhir tahun 2023. Presiden Joko Widodo dijadwalkan akan datang langsung untuk memotong pita peresmina Bandar Udara kelas Internasional di bagian selatan pulau Jawa tersebut. Akankah memecahkan mitos yang menghantui siapa saja pemimpin negeri datang ke daerah tersebut?
Pembangunan Bandara Dhoho Kediri telah usai, bandar udara ini akan membawa angin baru bagi transportasi udara di Jawa Timur.
Indonesia bersiap menyambut pembukaan Bandara Internasional Dhoho Kediri, sebuah fasilitas publik skala nasional yang akan diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.
Namun, peristiwa ini tidak hanya menjadi momen kebanggaan, melainkan juga membawa tantangan unik bagi pemimpin negara tersebut.
Baca Juga: Era Baru Transportasi Udara: Bandara Dhoho Kediri Rival Berat Bandara Juanda Surabaya
Umumnya, peresmian fasilitas publik skala nasional akan dihadiri oleh presiden sebagai tanda pentingnya proyek tersebut. Namun, dalam hal ini, Presiden Jokowi dihadapkan pada mitos yang telah berkembang di kalangan masyarakat Kediri.
Menurut mitos tersebut, seorang pemimpin negara atau presiden pantang untuk berkunjung ke Kediri. Konon, jika melanggar pantangan ini, tidak lama kemudian ia akan mengalami nasib yang tidak menguntungkan, bahkan bisa lengser dari jabatannya.
Mitos ini mencuat karena tiga presiden Indonesia sebelumnya, yaitu Soekarno, BJ Habibie, dan Gus Dur, diyakini telah mengalami nasib yang kurang baik setelah berkunjung ke Kediri.
Meskipun bisa saja ini hanya kebetulan, namun sebagian masyarakat meyakini bahwa ada kaitan antara kunjungan ke Kediri dan nasib politik yang tidak menguntungkan.
