JURNAL NGAWI - Pemerintah Indonesia bersiap meresmikan Bandara Dhoho di Kediri, Jawa Timur, sebuah proyek monumental yang digarap oleh PT Gudang Garam Tbk melalui anak usahanya, PT Surya Dhoho Investama (SDHI).
Melansir dari , Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi telah meninjau langsung uji verifikasi dan kalibrasi, yang tengah dilakukan di Bandara Dhoho menjelang pengoperasiannya
Berikut adalah sejumlah fakta menarik seputar bandara Dhoho yang menjanjikan ini:
1. Target Operasi Januari 2024
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengumumkan bahwa tahap pra-operasi Bandara Internasional Dhoho, termasuk uji take off dan landing dengan beberapa pesawat, akan dilakukan setelah selesainya uji verifikasi dan kalibrasi. Diperkirakan operasional secara komersial akan dimulai sekitar Januari-Februari 2024.
2. Investasi Besar, Telan Biaya Rp 13 Triliun
Proyek ini merupakan Kerja sama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) atas Prakarsa Badan Usaha (unsolicited), di mana 100% dana berasal dari sektor swasta. PT Surya Dhoho Investama (SDHI) telah mengalokasikan dana sebesar Rp 13 triliun untuk pembangunan bandara, yang pada awalnya hanya dianggarkan sebesar Rp 10 triliun. Pembangunan memakan waktu sekitar 5 tahun, dengan progres mencapai 99,93%.
3. Landasan Pacu untuk Semua Jenis Pesawat
Bandara Internasional Dhoho membanggakan landasan pacu (runway) sepanjang 3.300 meter dan lebar 45 meter, memungkinkan semua jenis pesawat, termasuk Boeing 777 dan Airbus A380, untuk mendarat dan lepas landas. Budi Karya Sumadi menegaskan bahwa ini menjadi keunggulan signifikan dari bandara ini.
4. Rencana Jadi Embarkasi Haji
Selain menjadi pusat transportasi udara yang strategis, Bandara Internasional Dhoho direncanakan menjadi alternatif embarkasi haji. Menteri Perhubungan menjelaskan bahwa bandara ini akan memberikan izin untuk keberangkatan umroh dan haji, dilengkapi dengan fasilitas hotel. Langkah ini diambil untuk memberikan alternatif selain Bandara Juanda Surabaya, mengingat tingginya jumlah jemaah umroh dan haji di Jawa Timur.
5. Dukungan Penuh dari Pemkot Kediri dan Gudang Garam
Budi Karya Sumadi mengapresiasi dukungan luar biasa dari Pemkot Kediri dan Gudang Garam sebagai perusahaan swasta yang memberikan pendanaan penuh untuk proyek ini. Menurutnya, proyek ini adalah contoh nyata komitmen swasta dalam membangun konektivitas di Indonesia dan internasional, yang diharapkan bisa menjadi inspirasi bagi perusahaan swasta lain untuk ikut terlibat dalam pembangunan infrastruktur bandara.