Jatim Berpotensi Menjadi 'Central Halal Nasional' pada 2027, Ini Alasannya

- 30 Maret 2024, 06:35 WIB
Ketua ISNU Jatim, Profesor Mas’ud Said, mengungkapkan bahwa Jatim bisa menjadi "Central Halal Nasional" pada 2027
Ketua ISNU Jatim, Profesor Mas’ud Said, mengungkapkan bahwa Jatim bisa menjadi "Central Halal Nasional" pada 2027 /Istimewa /Jurnal Ngawi

JURNAL NGAWI - Potensi produk halal di Jawa Timur (Jatim) menarik perhatian Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) Jatim, yang menargetkan provinsi ini bisa menjadi "Central Halal Nasional" pada 2027. Ketua ISNU Jatim, Profesor Mas’ud Said, mengungkapkan bahwa Jatim memiliki landasan kuat untuk mencapai tujuan tersebut.

Dengan 6.864 pesantren dan jutaan santri, serta 9,7 juta Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Jatim menjadi ladang subur bagi pengembangan produk halal. Profesor Mas'ud menyoroti kontribusi signifikan yang telah dilakukan oleh Gubernur Khofifah Indar Parawansa selama masa jabatannya.

"Program 'One Product One Pesantren' (OPOP) yang digagas oleh beliau telah melibatkan 1.200-an pesantren di Jatim, menghasilkan lebih dari 2.500 jenis produk. Ini menandakan bahwa potensi industri halal di Jatim sangat besar," ungkap Profesor Mas'ud.

Baca Juga: Pemerintah Kabupaten Kediri Siapkan Program Balik Gratis untuk Lebaran 2024, Simak Cara Daftarnya

Menurut Direktur Pasca Sarjana Universitas Islam Malang (Unisma), kehalalan bukan sekadar pilihan, melainkan keharusan bagi masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim. "Kehalalan adalah keharusan, terutama di Indonesia yang memiliki populasi Muslim terbesar di dunia. Permintaan akan produk halal tidak hanya bersifat lokal, tetapi juga menjadi kebutuhan global," tambahnya.

ISNU Jatim berkomitmen untuk mengangkat Jatim sebagai pusat industri halal dunia pada tahun 2027. Dukungan infrastruktur seperti 76 perguruan tinggi Islam, ribuan lembaga pendamping halal, koperasi syariah, koperasi pesantren, serta rumah sakit yang terafiliasi dengan Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama, menjadi landasan kuat untuk mewujudkan visi tersebut.

Baca Juga: Pemkab Magetan Sediakan Bus Gratis untuk Pemudik, Begini Cara Daftarnya

Ahmad Hakim Jayli, salah seorang pengurus tanfidziah PWNU Jatim, menekankan peran ISNU sebagai garda terdepan dalam pengembangan industri halal di Jawa Timur. "Dengan 3.500 pendamping Proses Produk Halal (PPH) yang dimiliki ISNU, kami yakin dapat mengawal pengembangan industri halal dengan baik di Jawa Timur," tuturnya.

Potensi laboratorium halal di Jatim juga menjadi aset penting dalam mendukung upaya ini. Harapan besar terletak pada kolaborasi antara berbagai pihak untuk mewujudkan impian menjadikan Jawa Timur sebagai pusat industri halal dunia.

Halaman:

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x