Selain faktor kecanduan judi online, tingginya angka perceraian di Bojonegoro juga dipengaruhi oleh berbagai faktor lainnya, termasuk tingkat pendidikan yang rendah dan kemiskinan. Kondisi ini menyoroti masalah sosial yang kompleks di wilayah tersebut.
Menanggapi situasi ini, Solikin menekankan perlunya langkah-langkah preventif dan intervensi yang tepat dari pemerintah setempat.
"Diperlukan langkah-langkah preventif dan intervensi yang tepat untuk mengatasi masalah ini dan menjaga keutuhan rumah tangga di wilayah ini. Untuk itu saya mengimbau agar masalah perceraian ini menjadi perhatian khusus pemerintah setempat," tandasnya.
Tingginya angka perceraian bukan hanya masalah individu, tetapi juga mempengaruhi stabilitas sosial dan ekonomi di Bojonegoro.
Masyarakat dan pemerintah perlu bekerja sama dalam mencari solusi yang efektif untuk menangani akar permasalahan dan mencegah lebih banyak lagi kasus perceraian di masa depan.****