Pengalaman ini mengajarkan beliau tentang keistikomahan dalam mengayomi umat. Kepiawaian beliau dalam ilmu agama semakin terasah ketika beliau mulai mengajar nahwu dan kitab-kitab kepada mahasiswa juniornya.
Pengabdian dan Karya
Pada tahun 1994, KH Marzuqi Mustamar menikah dengan Hj. Saidah, putri Kyai Ahmad Nur dari Lamongan. Bersama istri, beliau mendirikan Pondok Pesantren Sabilurrosyad di Gasek, Malang, yang menjadi benteng utama umat di wilayah tersebut.
KH Marzuqi juga aktif di berbagai organisasi keagamaan, termasuk sebagai Ketua Tanfidiyah PCNU Kota Malang dan anggota Komisi Fatwa MUI Kota Malang.
Karya monumental beliau, "Al-Muqtathafat li ahl al-Bidayat", adalah buku yang berisi sanggahan terhadap kelompok yang suka membid’ahkan amaliah kaum Nahdliyyin. Buku ini telah dicetak puluhan kali dan digunakan di berbagai pesantren dan kalangan santri.
Dengan kedalaman ilmu agama, kesederhanaan, dan kiprah yang luas di masyarakat, KH Marzuqi Mustamar menjadi sosok yang diharapkan mampu membawa perubahan positif jika maju dalam Pilgub Jatim 2024.
Dukungan dari PKB dan masyarakat menambah kekuatan bagi beliau untuk mempertimbangkan keputusan penting ini. Terlepas dari apapun pilihannya, dedikasi KH Marzuqi dalam mengayomi umat akan tetap menjadi teladan bagi banyak orang.**