Teks Khutbah Jumat Tema Sambut Hari Raya Idul Adha Bahasa Indonesia Singkat

- 5 Juli 2022, 09:45 WIB
Berikut ini khutbah Jumat dengan tema menyambut Hari Raya Idul Adha
Berikut ini khutbah Jumat dengan tema menyambut Hari Raya Idul Adha /./Pexels.com/Rayn L

Jamaah Jum’ah yang dirahmati Allah…

Mari kita salalu meningkatkan Taqwa kepada Allah dengan cara melaksanakan perintah-perinttahNYA den menjauhi segala larangan-laranganNYA karena dengan Taqwa kita akan menjadi manusia yang beruntung baik di dunia maupun di akhirat dan jangan sampai kita kelak meninggal dunia kecuali dalam kondisi sebagai Muttaqin.

Jamaah Jum’ah yang dirahmati Allah…

Perlu diketahui bahwa saat ini kita masih berada di salah satu bulan yang mulia, bulan nan agung yaitu bulan Dzul Hijjah. Bulan dZul Hijjah ini merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah, dan Allah menyebutnya dengan istilah Asyhurul Hurum atau bulan-bulan yang dimuliakan. Maksud dari bulan yang dimuliakan adalah Allah memberi keistimewaan-keistimewaan pada bulan-bulan tersebut dimana keistimewaan-keistimewaan tersebut tidak diberikan kepada bulan-bulan selainnya.

Diterangkan dalam kitab Nuzhatul Majalis karya dari syekh Abdurrohman bin ‘Abdissalam bin ‘Abdirrohman bin ‘Ustman al-Syafi’I bahwa bulan Dzul Hijjah dimuliakan oleh Allah karena di dalam bulan Dzul Hijjah terdapat syariat puasa sunnah ‘Arofah. Dalam bulan Dzul Hijjah, Allah memulyakan empat nabiNYA, yaitu pertama Allah menerima taubat Nabi Adam AS; kedua, Allah berkenan berkomunikasi secara langsung dengan Nabi Musa AS di gunung Tursina; ketiga, Allah memulyakan Nabi Muhammad SAW dengan cara menyempurnakan rukun Islam kelima berupa ibadah Haji; dan terakhir adalah Nabi Ibrahim ketika menyembelih putranya yakni nabi Islmail, Allah menggantikan nabi Islmail dengan Domba qurban dari Habil putra nabi Adam AS.

Berkenaan dengan keistimewaan bulan Dzul Hijjah, masih dalam kitab Nuzhatul Majalis terdapat keterangan bahwa Kanjeng Nabi Muhammad dawuh:

“مَنْ صَامَ يَوْمَ التَّرْوِيَةِ أَعْطَاهُ اللّهُ ثَوَابَ أَيُّوبَ عَلَيْهِ السَّلامُ عَلَى بَلاَئِهِ, وَمَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ أَعْطَاهُ اللَّهُ ثَوَابًا مِثْلَ ثَوابِ عِيْسَى عَلَيْهَ السَّلامُ

Artinya: “Barang siapa puasa hari Tarwiyah maka Allah memberinya pahala sebagaimana pahala yang diberikan Allah kepada nabi Ayub AS atas cobaan yang diberikan kepadanya. Dan barang siapa puasa hari ‘Arofah maka Allah memberinya pahala sebagaimana pahala yang diberikan kepada nabi ‘Isa AS”.

Sebagaimana dinyatakan oleh Imam al-Rozi bahwa tanggal 8 Dzul Hijjah disebut Tarwiyah sedangkan tanggal 9 Dzul Hijjah disebut ‘Arofah. Untuk itu, berkenaan dengan kemuliaan kedua hari tersebut, masih mengutip keterangan dari kitab Nuzhatul Majalis terdapat riwayat sebagai berikut:

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللّهُ عَنْهَا: عَنِ النَّبيِّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال: “إنَّ فِي الجَنّةِ قُصُورًا مِنْ دُرٍّ وَيَاقُوْتٍ وزَبَرْجِدٍ وَذَهَبٍ وَفِضَّةٍ ” قُلْتُ : يَارَسُولَ اللّهِ لِمَنْ هِيَ؟ قَالَ : ” لِمَنْ صَامَ يَوْمَ عَرَفَةَ, يَاعَائِشَةَ: مَنْ أَصْبَحَ صَائِمًا يَوْمَ عَرَفَةَ فَتَحَ اللّهُ عَلَيْهِ ثَلاثِيْنَ بَابًا مِنَ الخَيْرِ وَأغْلَقَ عَنْهُ ثَلاثِينَ بَابًا مِنَ الشَّرِّ, فَإِذَا أَفْطَرَ وَشَرِبَ اْلمَاءَ اسْتَغْفَرَ لَهُ كُلُّ عِرْقٍ فِي جَسَدِهِ”.

Halaman:

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: NU Ponorogo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah