Teks Khutbah Jumat Tema Sambut Hari Raya Idul Adha Bahasa Indonesia Singkat

- 5 Juli 2022, 09:45 WIB
Berikut ini khutbah Jumat dengan tema menyambut Hari Raya Idul Adha
Berikut ini khutbah Jumat dengan tema menyambut Hari Raya Idul Adha /./Pexels.com/Rayn L

Artinya: “diceritakan oleh sayidah ‘Aisyah dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW, dawuh: “Sesungguhnya di dalam surga terdapat Istana-istana yang terbuat dari Mutiara, dari Yaqut, dari Intan berlian, dari Zabarjad, emas dan perak”. Kemudian aku bertanya kepada Nabi: “Ya Rasulallah, untuk siapa istana-istana tersebut?” Nabi menjawab: “Bagi orang-orang yang puasa ‘Arofah. Wahai ‘Aisyah, barang siapa puasa hari ‘Arofah maka Allah akan membukakan untuknya 30 pintu kebaikan, ditutup untuknya 30 pintu keburukan dan ketika dia berbuka puasa kemudian ia minum seteguk air maka semua keringat yang ada dalam tubuhnya akan memintakan ampun untuknya”.

Terdapat keterangan lagi perihal keutamaan hari ‘Arofah, sebuah riwayat sebagaimana berikut:

وعَنِ الفَضَلِ ابْنِ اْلعَبَّاسِ رضي اللّه عنه عَنِ النبيِّ صلّى اللّه عليه وسلّم قال: ” مَنْ حَفِظَ لِسَانَهُ وَسَمْعَهُ وَبَصَرَهُ يَوْمَ عَرَفَةَ غُفِرَلَهُ إِلَى عَرَفَةَ”.

Artinya: diceritakan daari sahabat Fadlol ibnil ‘Abbas RA, dari Kanjeng Nabi Muhammad SAW dawuh: “Barang siapa menjaga lisannya, pendengarannya dan penglihatannya pada hari ‘Arofah maka dosa-dosanya diampuni sampai hari ‘Arofah yang akan datang.

Berpijak pada dawuh hadits tersebut dan dalam rangka meraih keutamaan-keutamaan sebagaimana keterangan di atas, mari mulai saat ini juga, terlebih pada hari ‘Arofah yang akan datang, kita berusaha menjaga lisan, menjaga telinga dan menjaga mata jangan sampai lisan, mata dan telinga ini, terbiasa digunakan untuk hal-hal yang tidak baik, hal-hal yang mengakibatkan dosa sehingga menyebabkan murka Allah. Jangan sampai lisan ini berkata tidak jujur, berbohong dan menipu orang. Demikian pula, Jangan sampai lisan dan telingan ini terbiasa digunakan untuk menggunjing aib orang, kesalahan-kesalahan orang dan membincang keburukan-keburukan orang, itu jangan sampai karena hal-hal tersebut masuk dalam ranah مَعْصِيَةُ الِّلسَانْ وَالْأُذُنْ atau maksiatnya lisan dan telinga. Demikian pula dengan mata ini, jangan sampai digunakan untuk melihat dan menonton hal-hal yang tidak diperkenankan oleh agama karena hal itu merupakan مَعْصِيَةُ اْلعَيْنِ atau maksiat mata.

Jamaah Jum’ah yang dirahmati Allah….

Pada dasarnya kemuliaan bulan Dzul Hijjah selain karena terdapat hari Tarwiyah dan hari ‘Arofah, kemuliaan Dzul Hijjah disebabkan karena tanggal 10 Dzul Hijjah merupakan Hari Raya umat Islam di seluruh dunia yang disebut dengan hari raya ‘Idul Adha atau hari raya Qurban. Pada hari raya ini, sebagaimana banyak diterangkan dalam kitab-kitab hadits, banyak sekali amaliah-amaliah yang bila dikerjakan maka akan mendapat balasan dari Allah tidak sebagaimana mestinya, karena amaliah-amaliah tersebut pahalanya akan dilipat gandakan. Salah satu dari sekian banyak amaliah tersebut adalah ibadah Qurban atau ibadah berupa menyembelih hewan Qurban. Ibadah ini sebagaimana riwayat hadits merupakan ibaddah yang paling dicintai Allah pada saat hari raya Idul Adha. Diriwayatkan oleh Imam Turmudzi bahwa:

مَا عَمِلَ أَدَمِيٌ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلىَ اللّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ إِنَّهَا لَتَأتِي يَوْمَ اْلقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَشْعَارِهَا وَأَظْلَافِهَا وَأنَّ الدّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ مِنَ اْلأَرْضِ فَطِيْبُوا بِهَا نَفْسًا

Artinya: “Tidak ada amal/pekerjaan di hari raya Qurban (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah dari pada mengalirkan darah yakni menyembelih hewan qurban. Sesungguhnya, kelak di hari qiyamat hewan qurban tersebut akan datang lengkap dengan tanduknya, bulu-bulunya dan kuku-kukunya. Dan sesungguhnya, pahala Qurban itu, telah sampai pada Allah sebelum darah dari qurban yang disembelih itu menetes di tanah. Oleh karenanya, ikhlaskan hatimu”. (HR. Imam Turmudzi).

Berkenaan dengan keutamaan ibadah Qurban, sebagaimana didawuhkan oleh Syekh Abdul Qadir al-Jailani di dalam kitab karyanya الغنية (al-Ghunyah) bahwa: “Nabi Daud bertanya kepada Allah, “Wahai Allah, apa pembalasan umat nabi Muhammad yang mau berQurban?” kemudian Allah menjawab:

Halaman:

Editor: Zayyin Multazam Sukri

Sumber: NU Ponorogo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah