Network
JURNAL NGAWI - Mudik lebaran tahun ini mencatatkan rekor jumlah pemudik terbanyak sepanjang sejarah bangsa Indonesia, uniknya mayoritas pemudik menuju ke jalan tol Trans Jawa.
Mudik lebaran 2022 terasa istimewa karena sudah dua periode mudik tak bisa berkunjung ke kampung halaman karena pandemi covid-19.
Setelah pemerintah Indonesia membuka izin mudik lebaran, tahun ini seluruh masyarakat langsung mengambil kesempatan berkunjung sanak keluarga di kampung halaman.
Tak ayal, musim mudik lebaran tahun ini mencatatkan jumlah pemudik terbanyak sepanjang sejarah Bangsa Indonesia.
Baca Juga: Track Record Todd Boehly Bikin Chelsea Tetap Haus Gelar Bahkan Lampaui Capaian Abramovich
Hal itu diungkapkan oleh PT jasa Marga Persero yang mengungkapkan ada lebih dari 1,7 juta warga melakukan arus mudik lebaran.
Seperti dikutip jurnalngawi.com dari pikiran-rakyat.com, Jasa Marga mencatat sebanyak 1,7 juta kendaraan meninggalkan Jabodetabek pada H-10 hingga H-1 Hari Raya Idul Fitri 1443 H.
Jasa Marga menyebut jumlah ini memecahkan rekor arus lalu lintas tertinggi sepanjang sejarah mudik.
"Jika dibandingkan dengan lalu lintas normal pada periode November 2021 yang merupakan lalu lintas tertinggi saat pandemi, 1,7 juta kendaraan melintas di periode mudik tahun ini," kata Corporate Communication and Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan heru.
Baca Juga: Video Wanita Diduga Lagi Hisap Narkoba Tersebar di Medsos, Tutorial Diciduk BNN Komen Netizen
"Itu angkanya naik hingga 18,6 persen," tuturnya.
Dari angka 1,7 juta pemudik tersebut, rata-rata pemudik menuju tiga arah yaitu Timur (Trans Jawa dan bandung), Barat (Merak menyeberang ke Sumatera), dan Selatan (ke arah Puncak).
Angka ini sekaligus memecahkan rekor mudik sebelum pandemi Covid-19 dengan kenaikan mencapai 9,5 persen dibandingkan pada musim mudik Lebaran 2019.
Untuk destinasi favorit, sepanjang Mudik 2022 masyarakat masih mendominasi arah ke Timur.
Sebanyak 53,8 persen dari 1,7 juta kendaraan pemudik mengarah ke arah Jalan Tol Trans Jawa.
Setelah itu, 27,6 persen mengarah ke Tol Merak untuk menyeberang ke Sumatera. Lalu 18,7 persen menjalankan kendaraannya untuk mudik ke arah Puncak.***
