JURNAL NGAWI - Erick Thohir menyoroti soal adanya kericuhan saat pertandingan Persik vs Arema di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, pada Sabtu (15/7) kemarin.
Kericuhan itu, dipicu 25 oknum Aremania yang menyusup ke dalam stadion meski ada larangan kehadiran suporter tamu.
"Tadi malam ada lagi kerusuhan. Persik vs Arema tiba-tiba ada suporter tamu datang, yang jelas-jelas kesepakatan FIFA dengan Indonesia, kesepakatan liga dengan kepolisian tidak ada suporter tamu. Akhirnya perkelahian, antara suporter tuan rumah saja berkelahi kemarin, ini yang kita lihat suporter harus menjadi bagian dari transformasi ini," kata Erick.
"Jangan lupa peristiwa Kanjuruhan, belum selesai. Dan FIFA ini masih memantau kita dua tahun. Makanya ada aturan tidak ada suporter tamu selama dua tahun. Kalau ini terus menerus tidak ada introspeksi diri kita, dari suporter, dari klub, dari tim yang menjadi panitia, percaya sama saya, dihukum. Apa kita mau dihukum lagi?," kata Erick
"[Untuk sanksi] komisi disiplin sudah mulai bekerja. Perlu waktu untuk suporter mengerti. Makanya kemarin di Jawa Timur ada jambore suporter, kita akan buat program buat suporter juga supaya kita bertemu hatinya," ujar Erick.
Baca Juga: Resep Dan Cara Membuat Jajanan Tradisional Khas Pasar Kue Cucur Gula Merah
Aremania nekad datang ke kandang Persik Kediri, sebelum akhirnya diantarkan pihak kepolisian menuju perbatasan. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Namun seakan tidak kapok dengan tragedi Kanjuruhan yang memakan ratusan korban jiwa, Aremania kembali datang menonton Arema di tengah sanksi larangan menonton yang masih berjalan.***