Network
JURNAL NGAWI- Dalam menjelang Pemilihan Umum (Pemilu) 2024, perhatian terhadap potensi gangguan kejiwaan pada calon legislatif (caleg) yang gagal dalam kontestasi politik menjadi hal yang semakin mendesak. Untuk mengantisipasi situasi tersebut, sejumlah rumah sakit di berbagai daerah telah mempersiapkan dokter spesialis kejiwaan guna memberikan penanganan yang tepat bagi caleg yang mungkin mengalami stress atau depresi setelah Pemilu.
Salah satu rumah sakit yang telah mempersiapkan diri untuk mengatasi masalah ini adalah Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Chasbullah Abdulmadjid di Kota Bekasi, Jawa Barat. Menurut Direktur Utama RSUD Chasbullah Abdulmadjid, Kusnanto Saidi, mereka memang tidak secara khusus menyiapkan penanganan khusus bagi pasien gangguan kejiwaan yang merupakan caleg gagal dalam kontestasi Pemilu mendatang.
Meskipun demikian, RSUD Chasbullah Abdulmadjid telah mengambil langkah proaktif untuk mengantisipasi kemungkinan maraknya gangguan kejiwaan pada caleg yang gagal dalam Pemilu 2024. Mereka telah menyiapkan empat dokter spesialis kejiwaan dan ruangan khusus yang dapat digunakan bagi pasien dengan kondisi ringan seperti stres dan depresi.
Baca Juga: Viral! Jalan Baru Dicor di Jombang Langsung Hancur Diterobos Kendaraan Bermotor
Baca Juga: Kpu Gelar Debat Calon 5 Kali, Berikut Jadwal Debat Capres dan Cawapres 2024
Kusnanto Saidi menyatakan, "Persiapan perawatan pasien yang mengalami gangguan jiwa usai pemilu dipandang perlu dilakukan. Mengingat ada ribuan caleg yang akan bertarung dalam kontestasi pemilu serentak pada Februari 2024, kami ingin memberikan dukungan kesehatan yang optimal bagi mereka yang membutuhkan."
Pemilihan Umum seringkali menjadi momen yang sangat stresful bagi caleg, terutama bagi mereka yang tidak berhasil meraih kursi legislatif. Dalam situasi tersebut, dukungan kesehatan mental menjadi hal yang penting untuk mencegah dan mengatasi gangguan kejiwaan yang mungkin timbul. Langkah yang diambil oleh RSUD Chasbullah Abdulmadjid diharapkan dapat menjadi contoh bagi rumah sakit lainnya dalam mempersiapkan diri untuk menyambut kemungkinan pasien dengan gangguan jiwa pasca-Pemilu 2024.
