Witan Sulaeman Berbagi Cerita tentang Pengalamannya Bisa Melaksanakan Ibadah Haji Tahun Ini

- 25 Mei 2024, 21:27 WIB
Witan dan istrinya terlihat memakai setelan batik Haji berwarna ungu dengan motif Sekar Arum Sari, menunjukkan kesiapan mereka untuk menunaikan ibadah suci ini. Mereka termasuk yang beruntung karena bisa berangkat dalam waktu yang relatif singkat, hanya lima tahun setelah mendaftar
Witan dan istrinya terlihat memakai setelan batik Haji berwarna ungu dengan motif Sekar Arum Sari, menunjukkan kesiapan mereka untuk menunaikan ibadah suci ini. Mereka termasuk yang beruntung karena bisa berangkat dalam waktu yang relatif singkat, hanya lima tahun setelah mendaftar /Kemenag/

JURNAL NGAWI - Sebagai seorang pesepakbola nasional yang dikenal luas, Witan Sulaeman tidak hanya gemar bermain sepakbola tetapi juga memiliki panggilan yang kuat untuk menjalankan ibadah haji.

Menggabungkan antara kariernya sebagai atlet dengan keinginan spiritualnya, Witan Sulaeman bersama istri akhirnya mewujudkan impian mereka untuk berangkat haji.

Saat tiba di Asrama Haji Transit Palu, Witan dan istrinya terlihat memakai setelan batik Haji berwarna ungu dengan motif Sekar Arum Sari, menunjukkan kesiapan mereka untuk menunaikan ibadah suci ini.

Mereka termasuk yang beruntung karena bisa berangkat dalam waktu yang relatif singkat, hanya lima tahun setelah mendaftar.

Baca Juga: Witan Sulaeman, Pesepakbola Timnas Indonesia, Siap Berangkat Haji Bersama Istri

Witan menekankan bahwa keberangkatannya bukanlah keputusan mendadak. Sejak tahun 2019, dia telah mendaftar dan mendapatkan alokasi haji.

Melalui program penggabungan mahram yang diselenggarakan oleh Kementerian Agama (Kemenag), Witan dan istri yang sudah terdaftar sejak 2012 dapat berangkat haji tahun ini.

“Karena sudah di atas lima tahun, jadi bisa mengurus penggabungan mahram,” ungkap Witan saat ditemui di Asrama Haji Transit Palu.

Witan memuji pelayanan Kemenag yang menurutnya sangat baik. Pengurusannya berjalan lancar tanpa hambatan yang berarti, dan dia merasa aman karena telah menyiapkan semua dokumen yang diperlukan.

Pada tahun ini, Kemenag kembali membuka kebijakan penggabungan mahram dengan tiga syarat utama: hubungan keluarga yang terbukti, melunasi Biaya Perjalanan Ibadah Haji tahap pertama, dan telah terdaftar selama lima tahun dengan syarat istita’ah kesehatan.

Kehadiran Witan di Asrama Haji Transit Palu menimbulkan kehebohan. Dia ramah dan bersedia berfoto dengan jemaah serta panitia, menunjukkan sikap yang santun dalam menghadapi perhatian tersebut.

Witan juga memberikan motivasi kepada anak muda untuk berusaha dan bertawakal agar bisa meraih kesempatan untuk berhaji.

Dia menyadarkan akan pentingnya mendaftar sejak dini mengingat panjangnya daftar tunggu untuk jemaah haji, terutama di Kota Palu yang mencapai 21 tahun pada tahun ini.

Berangkat bersama istri untuk pertama kalinya ke tanah suci, Witan merasa sangat bersyukur. Dia berharap bahwa dengan melaksanakan ibadah haji, dia dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi serta mendoakan kebaikan dan kesehatan bagi keluarga serta Indonesia.

“Alhamdulillah bisa ke Ka’bah bersama istri pertama kali. Kalau dulu hanya bercanda, ayo nanti ke Ka’bah. Ini akhirnya bisa langsung haji,” ujar Witan dengan senang.

Dengan semangat yang tinggi, Witan Sulaeman tidak hanya mengukir prestasi di dunia sepakbola, tetapi juga memberikan teladan bagi masyarakat tentang pentingnya menjalankan ibadah haji dengan kesadaran dan kesiapan yang matang.

Semoga perjalanan spiritualnya kali ini membawa berkah bagi dirinya, keluarganya, dan juga bagi Indonesia.***

Editor: Hafidz Muhammad Reza


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah