Network
JURNAL NGAWI - Kebakaran hutan yang terjadi di Gunung Lawu, wilayah Ngawi, Jawa Timur, telah menjadi sorotan utama dalam beberapa hari terakhir. Kebakaran ini pertama kali terlihat di wilayah Ngawi dan saat ini semakin merambat ke wilayah Magetan. Kejadian ini telah menimbulkan keprihatinan besar di kalangan masyarakat dan pemerintah setempat.
Kebakaran hutan yang dimulai sejak kemarin, pada Senin, 2 Oktober 2023, telah mengancam lingkungan alam serta kehidupan warga di sekitarnya. Tim gabungan pemadam kebakaran yang terdiri dari TNI-Polri, BPBD, dan relawan, telah bekerja keras secara manual dengan peralatan terbatas untuk memadamkan api yang semakin berkobar.
Menurut Kapolsek Jogorogo Ngawi, AKP Nur Hidayat, tim pemadam telah berusaha sekuat tenaga untuk mengatasi situasi ini. Mereka melakukan upaya pemadaman manual dengan membuat jalur-jalur atau membersihkan semak dalam batas tertentu untuk memperlambat perluasan area yang terbakar. Namun, kondisi yang semakin sulit dengan naiknya api membuat pemadaman manual menjadi semakin tidak mungkin dilakukan.
Baca Juga: BPBD Jatim Siapkan Water Bombing untuk Percepatan Penanganan Karhutla Gunung Lawu
Saksi mata yang berada di lokasi kebakaran melaporkan bahwa api semakin merambat naik dan melebar dengan cepat. Mereka juga mengatakan bahwa angin yang bergerak kencang dan tidak menentu telah membuat situasi semakin berbahaya bagi petugas pemadam kebakaran.
Kondisi ini semakin merisaukan karena titik api telah masuk ke wilayah Magetan, tepatnya pada petak 42-43. Dengan kondisi angin yang kencang dan perubahan arah angin yang tak terduga, dikhawatirkan kebakaran ini akan semakin meluas dan mengancam lebih banyak wilayah.
Kebakaran hutan ini bukan hanya menjadi ancaman bagi lingkungan alam, tetapi juga telah menjadi tontonan warga Ngawi dari rumah dan beberapa lokasi di Ngawi. Api yang berkobar tinggi menjadi pemandangan yang mencengangkan namun juga menimbulkan kekhawatiran yang mendalam.
Atas kondisi darurat ini, Pemerintah Kabupaten Ngawi telah mengambil tindakan dengan menetapkan status tanggap darurat bencana kebakaran hutan di Gunung Lawu. Masa tanggap darurat ini berlaku mulai 30 September 2023 hingga 13 Oktober 2023, dan dapat diperpanjang atau diperpendek sesuai dengan perkembangan situasi.
