Ghibah merupakan dosa yang paling mudah dilakukan yaitu dengan membicarakan atau menggunjing orang lain.
Dalam surah Al-Hujurat ayat 12, dijelaskan ghibah sama saja dengan memakan daging bangkai saudara kita sendiri.
Di zaman Rasulullah SAW bila terdapat dua orang berbuat gihabah atau menggunjing orang lain maka siksaannya langsung diperlihatkan.
Mereka memuntahkan darah kental, nanah dan daging usai menggunjing membicarakan saudaranya.
Dan saat ini, dosa ghibah tak lagi diperlihatkan hal itu karena terlalu banyak yang melakukan dosa tersebut dan dianggap sepele dan lumrah terjadi.
Padahal dosa ghibah itu lebih berat dari dosa zina.
الْغِيبَةُ أَشَدُّ مِنَ الزِّنَا . قِيلَ: وَكَيْفَ؟ قَالَ: الرَّجُلُ يَزْنِي ثُمَّ يَتُوبُ، فَيَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِ، وَإِنَّ صَاحِبَ الْغِيبَةِ لَا يُغْفَرُ لَهُ حَتَّى يَغْفِرَ لَهُ صَاحِبُهُ
Artinya: “Ghibah itu lebih berat dari zina, seorang sahabat bertanya, bagaimana bisa? Rasulullah SAW menjelaskan, seorang laki-laki yang berzina lalu bertobat maka Allah bisa langsung menerima tobatnya. Namun pelaku ghibah tidak akan diampuni sampai dimaafkan oleh orang yang dighibahinya.”
Baca Juga: Contoh Teks Pidato Argumentasi Tema Bahaya Narkoba dan Obat-Obatan Terlarang
Demikian ceramah singkat tentang ghibaah saat puasa Ramadhan. Semoga kita senantiasa dalam petunjuk kebaikan oleh Allah SWT.