Pemilu 2024: Apakah Generasi Milenial dan Z akan Membuat Perbedaan?

- 28 Mei 2023, 19:01 WIB
Innu Prabandanu
Innu Prabandanu /

Pertama, teknologi dan media sosial memainkan peran penting dalam membentuk opini politik generasi milenial dan Z. Mereka cenderung mengandalkan platform digital untuk mendapatkan informasi politik, berdiskusi, dan menyampaikan pandangan mereka. Mereka menggunakan platform seperti Facebook, Twitter, Instagram, TikTok dan YouTube untuk mengungkapkan pendapat politik mereka, berbagi informasi, dan membahas isu-isu terkini. Media sosial juga memberikan ruang yang lebih besar bagi suara-suara alternatif dan gerakan politik yang baru muncul. Hal ini selaras dengan data We Are Social dan Hootsuite pada tahun 2021, lebih dari 175 juta orang di Indonesia adalah pengguna aktif media sosial, yang sebagian besar adalah generasi milenial dan Z.

Kedua, generasi ini memiliki kecenderungan yang lebih besar untuk mempertanyakan narasi yang ada dan mencari sumber informasi yang beragam. Menurut Survei Pew Research Center (2018) menemukan bahwa generasi millennial dan gen Z lebih cenderung mencari informasi dari berbagai sumber sebelum mengambil kesimpulan. Mereka tidak puas hanya menerima berita dari sumber tunggal, melainkan cenderung melakukan riset mandiri untuk mendapatkan pemahaman yang lebih komprehensif mengenai kandidat, partai politik, dan isu-isu yang relevan.

Ketiga, generasi milenial dan Z lebih cenderung terlibat dalam gerakan sosial dan advokasi politik di luar pemilu. Mereka aktif dalam organisasi-organisasi masyarakat sipil, kampanye lingkungan, gerakan kesetaraan gender, dan advokasi hak asasi manusia. Keterlibatan ini dapat membawa isu-isu tersebut masuk ke dalam agenda politik dan mempengaruhi cara pandang dan kebijakan pemerintah.

Namun, meskipun generasi milenial dan Z menunjukkan minat yang tinggi dalam politik, tantangan tetap ada. Salah satunya adalah masalah kepercayaan terhadap sistem politik yang ada. Beberapa generasi muda mungkin merasa bahwa sistem politik masih terlalu korup, tidak transparan, dan tidak mewakili kepentingan mereka secara menyeluruh. Untuk mengatasi hal ini, penting bagi pemimpin politik dan institusi untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan generasi ini serta mengambil tindakan konkret untuk mengubah sistem yang ada.

Pemilu 2024 di Indonesia akan menjadi panggung penting bagi generasi milenial dan Z untuk mengemukakan suara mereka. Generasi millennial dan gen Z dapat terlibat dalam pemilu dengan beberapa cara berikut:

  1. Registrasi Pemilih: Generasi millennial dan gen Z perlu terdaftar sebagai pemilih agar dapat berpartisipasi dalam pemilu. Mereka harus memastikan bahwa mereka telah terdaftar sebagai pemilih di daerah tempat tinggal mereka.
  2. Pendidikan Pemilih: Generasi ini dapat terlibat dalam mendidik diri sendiri dan orang lain tentang pentingnya pemilu dan bagaimana proses pemilu berlangsung. Mereka dapat mencari informasi tentang calon, partai politik, dan isu-isu yang relevan. Mereka juga dapat berbagi pengetahuan mereka dengan teman, keluarga, atau rekan sebaya melalui media sosial, forum diskusi, atau acara pemilihan umum.
  3. Partisipasi Aktif dalam Kampanye: Generasi millennial dan gen Z dapat terlibat dalam kampanye politik dengan mendukung calon atau partai politik yang mereka percaya. Mereka dapat menyumbangkan waktu, energi, atau sumber daya mereka untuk membantu dalam aktivitas kampanye seperti membagikan materi kampanye, melakukan kampanye pintu ke pintu, menjadi sukarelawan di markas kampanye, atau berpartisipasi dalam acara-acara publik terkait kampanye.
  1. Menggunakan Media Sosial: Generasi ini sangat terhubung dengan media sosial, sehingga dapat memanfaatkannya sebagai platform untuk menyuarakan pandangan politik mereka. Mereka dapat menggunakan media sosial untuk berbagi informasi, mempromosikan calon yang mereka dukung, atau mengampanyekan isu-isu yang mereka anggap penting. Media sosial juga dapat digunakan untuk menggalang dukungan dan memobilisasi pemilih lainnya.

Pemilih muda (Milenial dan gen Z) diharapkan tetap menjadi faktor penentu dalam Pemilu 2024. Proyeksi ini didasarkan pada dominasi jumlah pemilih dari kelompok usia tersebut dalam kontestasi politik yang akan datang, sebagaimana terlihat dalam data proyeksi penduduk Indonesia 2015-2045 yang disusun oleh Bappenas.

Berdasarkan data tersebut, diperkirakan bahwa pada tahun 2024, jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 318,9 juta jiwa. Dalam rentang usia yang relevan, terdapat sekitar 21,73 juta penduduk berusia 15-19 tahun (gen Z), serta sekitar 21,94 juta penduduk berusia 20-24 tahun (gen Z). Selanjutnya, terdapat sekitar 21,73 juta orang dalam kelompok usia 25-29 tahun (gen Z & Milenial), dan 21,46 juta orang dalam kelompok usia 30-34 tahun (milenial). Sementara itu, sekitar 21,04 juta orang berada dalam kelompok usia 35-39 tahun (milenial).

Pemilih muda diharapkan untuk memanfaatkan hak pilihnya dalam Pemilu, yang merupakan acara demokrasi terbesar di Indonesia, karena suara mereka memiliki dampak yang signifikan terhadap masa depan negara ini. Terutama bagi pemilih muda yang akan menggunakan hak pilihnya untuk pertama kalinya, jumlah mereka yang besar ini memiliki peran yang krusial dalam menentukan hasil pemilu, terutama jika partisipasi mereka dikelola dengan baik. Oleh karena itu, mereka diharapkan untuk tidak mengabaikan hak pilih mereka dengan memilih untuk tidak menggunakan hak pilih (golput).

Dari temuan survei UMN Consulting (2022) mengenai alasan golput Gen Z pada Pemilu 2019, alasan teknis seperti berhalangan hadir karena alasan pribadi (35,9%), berada di luar wilayah DPT (23,08%), dan tidak/belum mendapatkan kartu pemilih (15,38%) berada di tiga urutan pertama.

Sangat disayangkan jika alasan teknis yang seharusnya dapat dihindari masih dominan. Hal ini menunjukkan perlunya pemerintah atau pembuat kebijakan untuk memperbaiki sistem sebelum Pemilu 2024 dimulai. Penting untuk dicatat bahwa banyak anggota Gen Z yang mulai merantau karena alasan pendidikan dan pekerjaan, sehingga penanganan masalah teknis ini menjadi sangat penting dan harus segera dilakukan.

Halaman:

Editor: Zayyin Multazam Sukri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x