Network
JURNAL NGAWI - Olahraga balet berkembang di Eropa ribuan tahun yang lalu. Tapi seorang Amerika mengubahnya menjadi tontonan yang kita kenal sekarang.
Figure skating memukau penonton dengan lompatan yang berani, putaran yang memusingkan, dan kostum yang glamor, merupakan acara yang paling dinanti di Olimpiade Musim Dingin.
Ice Skating Berkembang Selama Berabad-abad.
Bukti paling awal dari ice skating sekitar 3.000 SM ketika penduduk Skandinavia dan Rusia membentuk tulang kering hewan besar seperti kuda, rusa, dan domba menjadi sepatu roda untuk perjalanan musim dingin di danau beku dan saluran air.
Pada abad ke-14, sepatu roda Belanda ditempa dengan bilah baja tajam dan tepi yang memungkinkan kecepatan dan kontrol yang lebih besar.
Setelah pemulihan Raja Charles II ke tahta Inggris pada tahun 1660 setelah pengasingannya di Belanda, popularitas ice skating menyebar ke Selat Inggris.
Disiplin teknis figure skating berkembang di Inggris abad ke-18 ketika orang memperoleh lebih banyak waktu untuk kegiatan rekreasi.
Klub skating figur pertama yang terorganisir—yang dibentuk pada tahun 1740-an di Edinburgh, Skotlandia.
Pada tahun 1772, orang Inggris Robert Jones menulis buku instruksi skating pertama, A Treatise on Skating, yang menawarkan petunjuk tentang cara membuat bentuk seperti lingkaran, garis berkelok-kelok, spiral, dan angka delapan di atas es.
Pada akhir 1800-an, kompetisi figure skating mengharuskan peserta untuk menampilkan angka wajib, 41 desain yang berasal dari angka delapan, serta "figur khusus" dari imajinasi skater itu sendiri.
