Network
JURNAL NGAWI - Sejarah panjang dan perjalanan yang penuh tantangan dari klub sepak bola Persis Solo telah membentuk jejaknya selama satu abad.
Dikenal sebagai Laskar Sambernyawa, Persis Solo adalah salah satu klub sepak bola tertua di Indonesia, dan cerita kesuksesannya di dunia sepak bola tanah air terus menginspirasi banyak penggemar dan pemain sepak bola di seluruh negeri.
Vorstenlandsche Voetbal Bond
Pada awalnya, Persis Solo memiliki nama Vorstenlandsche Voetbal Bond (VVB). Klub ini didirikan pada tanggal 8 November 1923 oleh tokoh-tokoh seperti Sastrosaksono, Raden Ngabehi Reksohadiprojo, dan Sutarman.
Mereka percaya bahwa sepak bola adalah permainan yang bisa dinikmati oleh semua orang tanpa batasan. Sebuah artikel dari Centraal Museum Utrecht memberikan bukti bahwa VVB telah berdiri, dan tanggal tersebut kemudian dijadikan tanggal resmi klub.
Baca Juga: 5 Fakta Menarik Park Hyemin Teman Megawati di Red Sparks yang Lagi Ulang Tahun
Pada tahun 1930, VVB ikut serta dalam pembentukan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) bersama dengan enam klub lainnya, termasuk Bandoengsche Indonesische Voetbal Bond (BIVB) dan Soerabajasche Indonesische Voetbal Bond (SIVB). Pada 12 Mei 1933, nama Persis atau Persatuan Sepakbola Surakarta secara resmi disandang oleh klub ini.
Setelah meredup dalam dunia sepak bola Indonesia, Persis Solo kembali meraih kejayaan pada 3 Juni 1994. Stadion Sriwedari menjadi saksi atas kemenangan mereka ketika mereka mengalahkan Persikab Bandung dan mengunci gelar juara Divisi II.
Pada 16 Agustus 2006, Persis Solo meraih posisi runner-up dalam Liga Divisi I dan berhasil naik ke liga kasta tertinggi Indonesia, Divisi Utama pada tahun 2007.
