JURNAL NGAWI- Meski Pemilu 2024 telah berakhir, bantuan langsung tunai (BLT) sebesar Rp600 ribu untuk mengatasi risiko pangan masih menggantung.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto memberikan penjelasan terkait keterlambatan pencairan dana tersebut.
Dalam konferensi pers di kantorannya hari ini, Airlangga menjelaskan bahwa penyaluran BLT masih memerlukan proses anggaran di Kemenko dan kontrak dengan PT Pos.
Alasannya, penyaluran melalui PT Pos dinilai lebih efisien secara biaya dibandingkan dengan melalui Himbara.
"Penganggaran dan kontrak dengan PT Pos masih dalam proses, kami berharap penyaluran dapat dilakukan secepatnya," ujar Airlangga.
Saat ditanya apakah BLT Rp600 ribu akan cair dalam pekan ini, Airlangga dengan santai menjawab bahwa mereka masih menunggu hasil resmi Pemilu 2024 dari Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Pekan ini kita fokus pada pengawasan hasil Pemilu dari KPU, jadi kita tunggu saja," ujarnya sambil tersenyum.
Airlangga menegaskan bahwa pencairan BLT tidak terkait dengan proses Pemilu dan akan tetap dibagi untuk tiga bulan ke depan. Sebanyak 18,8 juta keluarga penerima manfaat (KPM) diharapkan akan menerima bantuan sebesar Rp600 ribu.