Cerita Pendek Bertema Cinta (Part I)

- 23 Maret 2022, 11:54 WIB
Cerita Pendek Bertema Cinta (Part I)
Cerita Pendek Bertema Cinta (Part I) /Jurnal Ngawi /Gambar pixabay

JURNAL NGAWI - Berikut ini cerita pendek atau Cerpen bersambung yang bertema tentang cinta, berjudul 'Sebuah Nama di Kalung Kekasihku'.

"Sebuah Nama di Kalung Kekasihku" (Part I)

"Makan malam sudah berlalu sejak setengah jam. Aku tidak kembali ke kamarku, pun begitu istriku tengah menemani Rey, anak kami agar lekas tidur. Rencana untuk berkunjung ke taman yang ada di Monas membuatku pergi ke loteng dan mencari sepatu roda yang pernah kugunakan dulu, sebelum menikah, untuk bermain bersama Rey minggu sore nanti.

 

Aku menurunkan beberapa tumpukan dus, membongkarnya. Aku yakin kalau telah menyimpan sepatu roda berwarna abu-abu itu di salah satu dus dan meletakkannya di sini bersama barang-barang tak terpakai lainnya. Membuatku terus mencari dan melepas selotip yang merekat pada tiap-tiap dus yang mengunci rapatnya.

 

“Ah, ternyata memang benar ada di sini,” gumamku setelah menemukannya di dalam sebuah dus mie instan yang terbungkus rapi oleh koran.

 

Tak lama setelah memisahkan sepatu roda itu dan merapikan dus-dus hingga tersusun seperti semula, aku langsung bergegas menuruni anak tangga kecil yang terbuat dari kayu sebagai pijakannya, dan tambang untuk menyambung tiap-tiap kayu. Hingga cahaya bulan yang menyorot ke jendela berbentuk segitiga terpantul pada sebuah benda, berkilau. Aku menghentikan langkahku pada anak tangga keempat dari atas, tubuhku yang baru keluar sepinggang kini mematung. Memicingkan mata, lantas kembali menaiki anak tangga kayu ini dan memeriksa sebuah benda berkilau tadi.

 

Aku berjalan pelan, memastikan sorot mataku tak melepas pandangan pada benda berkilau itu, melewati tumpukan dus yang aku geser sedikit dengan tangan dan kaki, lalu menghampiri sudut loteng yang hampir dekat dengan jendela kecil. Menyibak beberapa benda seperti tumpukan koran, buku, juga sebuah dus yang sempat menghalangiku untuk mengambil benda kecil yang bersembunyi dan menyelinapkan diri pada celah kayu yang renggang.

 

Ya, seperti dugaanku sebelumnya. Benda berkilau itu adalah kalung dengan liontin berbentuk hati. Aku mengambilnya, kemudian menggeser sebuah kursi kecil yang juga ada di loteng. Duduk sembari memandangi benda yang sudah lama sekali aku lupakan, atau mungkin aku malah mencarinya di dasar alam bawah sadarku. Ada sesuatu yang istimewa dengan kalung itu. Sebuah kenangan tentang akhir musim panas yang kemudian berganti dengan ditandai turunnya satu persatu tetes air dari langit." Bersambung pada Part II.***

Editor: Anwar Thohir


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah